Merauke, Suryapapua.com– KN Merpati milik Kantor Distrik Navigasi Merauke, Provinsi Papua Selatan yang melakukan pelayaran sejak kemarin 4 Maret 2023, terpaksa harus pulang dan berlabuh kembali di dermaga milik Navigasi Merauke, lantaran gelombang di sekitar perairan Pulau Habe tinggi atau ekstrim.
Akibatnya, KM Vivie Rae II bersama enam warga negara asing (WNA) yakni Jean Pierre van Wyngaard (Afrika Selatan), Taylor Marie Loehrer (USA), Shahinaz Al Sibahi Alarnaout (United Kingdom), J-Dean Shane Van Der Westhuisen (Afrika Selatan), Matthew Robert Gyorffy (kanada) serta Olivia Di Velice (Kanada belum berhasil dievakuasi.
Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke, Supriyanto Ridwan Minggu (5/3) siang mengatakan, tadi pagi sekitar pukul 02.00 WIT, KN Merpati kembali berlabuh di Dermaga Navigasi Merauke.
“Memang betul, kemarin kapal itu berlayar hendak menuju ke lokasi di perairan Arafura, tempat kapal bersama enam WNA berada. Hanya setibanya di sekitar Pulau Habe, kondisi perairan sekitar ekstrim, sehingga terpaksa pulang kembali,” ungkapnya.
Saat ini, jelasnya, kapal masih berlabuh di dermaga sambil menunggu cuaca membaik untuk melanjutkan operasi SAR.
“Kami sedang melakukan e-broadcast ke kapal- kapal yang melintas di sekitar pesisir kapal KM Vivie Rae II untuk melakukan upaya pertolongan,” jelasnya.
Untuk diketahui, KM Vivie Rae II, sebuah kapal pesiar dengan panjang 24 meter dan lebar 7 meter yang betolak dari Marshall Island 26 Pebruari silam tujuan Sorong, Provinsi Papua Barat yang didalamnya terdapat tujuh warga negara asing (WNA) terobang ambil di Laut Arafura.
Kapal tersebut mengalami kerusakan akibat terlilit baling-baling tanggal 2 Maret 2023 sekitar pukul 17.00 WIT di posisi sebelah selatan Pulau Komoran, sekitar 300 km dari Dermaga Merauke.
Kejadian itu dilaporkan Adriana, perwakilan agen KM Vivie Rae II yang berdomisili di Bali 2 Maret 2023 sekitar pukul 18.50 WIT ke Kantor Basarnas.
“Agen kapal menyampaikan bahwa seluruh penumpang dalam keadaan sehat, namun meminta bantuan agar kapal ditarik ke dermaga,” ujarnya.
Dengan laporan itu, lanjut Ridwan, pihaknya melakukan koordinasi bersama instansi lain yang memiliki kapal dengan kemampuan menarik kapal lain di laut.
Jadi disepakati tim SAR gabungan menggunakan KN Merpati milik Kantor Distrik Navigasi Merauke melakukan penarikan kapal, sekaligus mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di atas KM Vivie Rae II.
“Kemarin siang pukul 11.45 WIT, tim SAR gabungan yang beranggotakan lima personil Basarnas Merauke, lima personil Lantamal XI Merauke, dua dari KSOP Merauke serta 20 awak kapal KN Merpati bertolak menuju ke lokasi kejadian.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun