BLK Wajib ada di Papua Selatan, Yoseph Yolmen: Wapres RI Setujui dan Segera Ditindaklanjuti

Laporan Utama109 views

Merauke, Suryapapua.com– Dalam pertemuan bersama Wakil Presiden RI, Gibran Rakabumingraka di Manokwari tanggal 4-5 November 2025,  satu dari sejumlah point penting diusulkan Kepala Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Papua Selatan, Yoseph Yolmen adalah perlunya dibangun Balai Latihan Kerja (BLK).

BLK tersebut, sedianya dibangun di Kabupaten Merauke, sekaligus memberikan kesempatan kepada  generasi muda Papua (Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat), termasuk juga anak-anak Nusantara kelahiran, dapat digebleng dan atau diasah kemampuan serta skilnya.

“Apa yang saya usulkan kepada Bapak Wapres Gibran, diresponi sangat positif dan akan segera ditindaklanjuti,” ungkap Yoseph Yolmen, Kepala BP3OKP saat ditemui sejumlah wartawan di ruang kerjanya, kemarin.

Bagi Yolmen, BLK sangat penting, karena generasi muda sekarang yang nota bene tak memiliki  pekerjaan serta keahlian, akan dididik—digembleng.

“Ya, saya bicara dihadapan Bapak Wapres Gibran dalam pertemuan bahwa kami di Provinsi Papua Selatan sangat membutuhkan BLK. Tujuannya agar ada pendidikan fokasi bagi anak-anak muda Papua,” ungkap Yolmen.

Jika mereka dididik baik untuk menjadi tukang batu, tukang bangunan,  kayu, montir dan lain-lain termasuk dilatih membawa alat berat  di BLK, tentunya  memiliki skil tersendiri dan siap bersaing.

Dan, lanjut Yolmen, ketika mereka sudah mendapatkan sertifikasi, bisa masuk  bekerja di perusahan kelapa sawit, perusahan tebu dan lain-lain.

Diakui Yolmen, ia telah bersurat ke Kementerian Tenaga Kerja beberapa waktu lalu. Hanya saja belum ada respon.

“Jadi, saya sudah minta juga kepada Bapak Wapres Gibran agar segera memerintahkan Menteri Tenaga Kerja  ke Merauke guna mendiskusikan lebuh lanjut rencana  kehadiran BLK,” tegasnya.

Menyangkut lahan pembangunan BLK, Yolmen mengaku sudah disiapkan dan tak ada persoalan. Harapannya adalah tahun depan,  pembangunan dapat direalisasikan.

Ketika BLK tak dibangun sekaligus melatih anak-anak Papua, sementara sejumlah perusahan sedang beroperasi di Papua Selatan, termasuk pabrik gula yang segera direalisasikan, kira-kira tenaga kerja didatangkan dari mana?

“Apakah OAP maupun adik-adik yang lahir dan besar di Papua Selatan sudah siap? Saya bilang mereka belum siap dan  dipastikan menjadi penonton, apabila tidak dibimbing dan atau digembleng. Nah, solusi satu-satunya adalah dengan hadirnya BLK,” katanya.

“Yakin dan percaya bahwa ketika anak-anak muda Papua digembleng di BLK, dapat dipastikan memiliki keahlian serta  siap bersaing bekerja  di perusahan-perusahan,” tandasnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *