Merauke, Suryapapua.com– Ratusan anak yang bernaung di bawah Serikat Kepausan Anak-Anak dan Remaja Misioner (SEKAMI) di wilayah Kevikepan Merauke memperingati Hari Misi Sedunia ke-97.
Peringatan itu ditandai perayaan misa yang berlangsung di Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Semesta Alam yang dipimpin dua pastor yakni Aloysius Kelbulan, Pr (pastor paroki) serta Vitalis, SVD (Penasehat Rohani SEKAMI) Minggu (29/10).
Untuk diketahui saja, Hari Misi Sedunia adalah 22 Oktober 2023, namun peringatan baru dilaksanakan hari ini.
Dari pantauan Surya Papua, perayaan misa diisi nyanyian lagu-lagu gerejani oleh anak-anak SEKAMI dari delapan paroki di Kevikepan Merauke. Selain lagu-lagu, juga bacaan, doa umat hingga persembahan.

Tampak ratusan anak SEKAMI termasuk dari Paroki Santa Theresia Buti yang didampingi pendampingnya, Eka Jayanti Masela dan Maria Imaculata Mitakda menuntun, sekaligus mengiringi anak-anak menyanyi bersama-sama.
Perayaan misa berlangsung kusuk yang diikuti juga umat di Paroki Kristus Raja Semesta Alam.
Usai perayaan misa, dilanjutkan beberapa mata acara diantaranya vocal suara anak-anak dari setiap paroki, juga tarian, atraksi dan beberapa kegiatan penting lain.
Suasana tampak meriah yang ditandai tepuk tangan serta teriakan histeris di samping gereja, ketika masing-masing utusan SEKAMI dari paroki berlaga di atas panggung.
Ibu Paula, pembina sekaligus mewakili orangtua anak-anak menyampaikan terimakasih kepada Pastor Paroki Kristus Raja Semesta Alam, Aloysius Kelbulan, Pr serta Pastor Vitalis, SVD yang telah memimpin perayaan misa memperingati Hari Misi Sedunia.
“Harusnya minggu lalu peringatan dilaksanakan, namun ada beberapa pertimbangan, sehingga baru terselengara sekarang,” ungkapnya.
“Saya juga menyampaikan terimakasih kepada para pendamping SEKAMI di Kevikepan Merauke yang telah membawa anak-anak memperingati Hari Misi Sedunia,” ujarnya.

Pastor Penasehat Rohani SEKAMI Kevikepan Merauke, Vitalis, SVD dalam sambutannya meminta kepada para pendamping agar tetap bersemangat. Jangan pernah kendor membina anak-anak.
Meskipun ada anak masih baru dan malu-malu serta tidak tahu akan berbuat apa, namun akan ditemukan melalui belajar.
“Jadi pendamping mendampingi anak-anak ini, lalu belajar mengarahkan kepada hal yang namanya kreatifitas dalam beriman.Jika itu dilakukan, saya percaya bahwa apa yang mau ditanamkan dalam diri anak anak, akan terwujud baik,” ujarnya.
“Memang ketika saya berbicara saat ini, anak-anak tidak mengerti. Namun saya percaya kepada para pendamping, akan lebih mengerti dan memahami,” katanya.
Khusus kepada orangtua dan setiap paroki, marilah untuk terus mendukung generasi ini. Sebab tangan gereja dan masa depan ada di anak-anak.

Jadi, lanjut Pastor Vitalis, ketika anak disiapkan baik, yakin dan percaya, mereka akan seperti ini mengurus gereja dengan mendukung dan membantu para senior, juga orangtua untuk gereja ini lilin tetap menyala.
“Saya percaya, kalau kita semua termasuk pendamping serta pembina tidak mampu memberi hati kita, maka tema hati berkobar-kobar, tak akan berkobar, juga tidak mungkin kasih bergegas kesana. Lalu ketika hati tak berkobar, saya yakin kaki anda tak akan melangkah pula,” tegasnya.
“Olehnya, melalui Minggu Misi Sedunia ini, hati kita tetap berkobar. Kita buang rasa ragu dan langkah kaki akan bergerak sendiri,” ujarnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun