Merauke, Suryapapua.com– Pasca pelantikan ratusan kepala sekolah TK, SD, SMP hingga SMA/SMK oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka beberapa waktu lalu, muncul penolakan masyarakat di Kampung Komolom, Distrik Kimaam terkait Kepsek SD yang ditempatkan disana.
Namun belum diketahui secara pasti dan jelas alasan penolakan masyarakat setempat terhadap Kepsek SD Komolom itu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Stefanus Kapasiang kepada Surya Papua Selasa (5/9) mengaku, telah melihat dan atau menonton video masyarakat yang melakukan penolakan Kepsek Komolom, setelah dilantik.
“Saya bentuk tim untuk mencari tahu alasan atau penyebab masyarakat Komolom melakukan penolakan Kepsek yang telah dilantik Bapak Bupati Merauke beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Dikatakan, sesuai anjuran Bupati Merauke, kepala sekolah yang telah dilantik, tetap menjalankan tugas sebagaimana biasa terlebih dahulu. “Kepsek bersangkutan menjalankan tugasnya dulu, baru dilihat perkembangan kedepan,” ungkapnya.
“Jadi, tidak bisa langsung diganti begitu saja, sesuai penolakan masyarakat Komolom. Perlu dicari tahu akar persoalan sesungguhnya, baru diambil langkah selanjutnya,” ujar Kapasiang.
Dia kembali meminta masyarakat di Kampung Komolom agar menerima Kepsek baru yang telah dilantik, sekaligus menjalankan tugasnya untuk membimbing dan mendidik anak-anak disana.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun