Tambat, Suryapapua.com-Meskipun kegiatan produksi sagu oleh Yakobus Yamtob, Ketua Kelompok Tani Dwitrap Kampung Tambat, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke berjalan seperti biasa, namun salah satu hambatan yang dihadapinya adalah jalan masuk ke lokasi pabrik di belakang rumahnya.
Meskipun hanya beberapa meter dari jalan utama yang dilaluli kendaraan roda dua maupun empat, namun kondisinya sangat memprihatinkan.
Dari pantauan Surya Papua beberapa hari lalu, jalan masuk ke lokasi pabrik, masih tanah dan terpaksa dihambur dengan kulit batang sagu agar mobil pikap bisa masuk menurunkan tepung sagu kasar yang diparut di tempat terpisah.
Selain kondisi jalan berlumpur ketika datang hujan, juga ditumbuhi rumput hingga sekitar lokasi pabrik. Padahal aktivitas berjalan kontinyu hampir tiap hari.
“Saya memohon Bapak Bupati Merauke, Romanus Mbaraka memberikan perhatian berupa bantuan dana agar jalan masuk bisa diaspal, meskipun hanya beberapa meter,” pinta Yakobus.
Lalu, lanjut dia, disekitar lokasi pabrik juga kalau dapat dilakukan pengecoran, karena menjadi tempat penjempuran sagu setelah dilakukan peramasan.
Lebih lanjut Yakobus menjelaskan, dirinya tak memiliki modal secukupnya melakukan perbaikan jalan maupun pengecoran kasar di dalam lokasi pabrik.
“Semoga apa yang saya suarakan ini, dapat diresponi Bapak Bupati Merauke agar kegiatan produksi berjalan lebih lancar lagi,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun