Merauke, Suryapapua.com– Bertempat di auditorium kantor bupati Jumat (24/3) berlangsung doa lintas agama dipimpin tokoh agama dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha diikuti seribuan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Merauke untuk mengenang berpulangnya almarhum Sekretaris Daerah (Sekda) Merauke, Ruslan Ramli yang dipanggil Tuhan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya Kamis 23 Maret 2023 pukul 05.00 WIB.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Merauke, H.Fadli mengaku sangat kehilangan dengan sosok almarhum Ruslan Ramli yang murah senyum dan suka menolong setiap orang ketika dijumpai.
Sesungguhnya, menurut Fadli, yang bernyawa pasti menemui kematian. “Minggu lalu ,saya masih bertemu almarhum dan beliau menanyakan khabar dan saya jawab baik-baik saja,” katanya.
“Atas nama keluarga almarhum, saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, kerabat maupun ASN di lingkungan Pemkab Merauke atas kesalahan yang dilakukan baik dalam pekerjaan, tutur kata dan tindakan,” katanya.
Sebagai manusia biasa, pasti tidak luput dari kesalahan. “Sekali lagi mewakili almarhum dan keluarga, saya memohon maaf sebesar-besarnya dan meminta kita semua mengikhlaskan kepergiannya,” ujar Fadli.
Sementara Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dalam sambutannya menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian salah satu putra terbaik di lingkungan pemerintah setempat.
“Bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan, maka akan diambil kembali oleh Sang Pemilik juga,” ujarnya.
“Saya meminta kepada kita semua berdoa menurut keyakinan masing-masing untuk almarhum Ruslan Ramli, agar mendapatkan tempat dalam kerajaan surga. Atas nama bupati, wakil bupati, para asisten serta pejabat di OPD meminta maaf apabila semasa hidup, almarhum ada kesalahan dalam tugas kesehariannya baik di lingkungan pemerintah maupun di tengah masyarakat . Sekali lagi dari lubuk hati paling dalam saya mohon maaf,” katanya.
Bupati Mbaraka menyebut, tidak ada pemimpin sempurna selain Tuhan Sang Pencipta.
Dikatakan, sebelum almarhum menghembuskan napas terakhir, sempat meminta ijin untuk berobat, sebab sudah telat check up dari waktu yang dijadwalkan. Sempat berobat di RS AL, lalu berangkat check up di Surabaya, hanya saja sudah terlambat.
Dalam kesempatan itu, bupati menceriterakan kenangan pencapaian yang didapatkan oleh team kerja pemerintah setempat pada periode pertama (2011-2016) bersama sejumlah pejabat termasuk almarhum.
“Setelah dilantik, saya lakukan pembahasan bersama almarhum serta sejumlah pejabat lain agar bagaimana Kabupaten Merauke bisa mendapatkan wajar tanpa pengecualian (WTP). Karena saat itu masih wajar dengan pengecualian (WDP),” ujarnya.
“Ya, atas kerja keras almarhum dan kita semua dalam pengelolaan keuangan, akhirnya Merauke mendapatkan WTP tahun 2014,” ungkapnya.
Pencapaian lainnya, jelas Bupati Mbaraka, tahun 2010 APBD Kabupaten Merauke berada di angka Rp 1, 3 triliun. Atas kerja keras almarhum bersama team, hingga tahun 2013 APBD Merauke tembus angka Rp 2 triliun. Setahun kemudian angka t merangkak naik hingga Rp 2, 4 triliun.
“Di Indonesia saat itu, APBD kita paling tertinggi kedua setelah Bogor dari pendapatan. Itulah keberhasilan atau kehebatan seorang almarhum Ruslan Ramli dan teman-teman,” katanya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun