Misa Inkulturasi Etnis Toraja di Gereja Santa Theresia Buti! Dari Altar Hingga Depan ‘Didandani’ Atribut Ala Toraja

Laporan Utama130 views

Merauke, Suryapapua.com– Membanggakan dan menggembirakan! Mungkin dua kata itu dapat digambarkan sebagai ungkapan sukacita umat, setelah melihat dan atau menyaksikan secara langsung keunikan dari perayaan Misa Inkulturasi etnis Toraja yang tergabung dalam Persatuan Umat katolik Toraja (PUKAT) Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Perayaan Misa Inkulturasi di Paroki Santa Theresia Buti dilaksanaka itu merupakan gagasan brilian dari Pastor Simon Petrus Matruty (pastor paroki) yang sudah berjalan sejak Munggu lalu dengan perdana dibuka Etnis Marind.

Pada perayaan Misa Inkulturasi Minggu (10/08/2025), dipercayakan kepada Etnis Toraja yang tergabung dalam wadah organisasi PUKAT Merauke.

Meskipun umat Toraja di Paroki Santa Theresia Buti-Merauke  dengan jumlah hanya 14 kepala keluarga, namun dapat merangkul, sekaligus menghadirkan 100-an umat Toraja dari paroki lain untuk hadir dalam perayaan misa inkulturasi dimaksud.

Sementara dari pantauan suryapapua.com, nampak suasana sangat berbeda mulai dari depan (pendopo) hingga di di dalam gereja. Dimana, berbagai atribut bernuansa Toraja menghiasi perayaan misa inkulturasi itu.

Persembahan dan tarian yang dibawakan oleh Etnis Toraja dalam perayaan misa ikulturasi tadi pagi – Surya Papua/Frans Kobun
Persembahan dan tarian yang dibawakan oleh Etnis Toraja dalam perayaan misa ikulturasi tadi pagi – Surya Papua/Frans Kobun

Pelaksanaan perayaan Misa Inkultutasi Ala Toraja berlangsung kurang lrebih satu stengah jam mulai pukul 08.00 WIT dipimpin Pastor Simon Petrus Matruty dihadiri kurang lebih 700-an umat.

Suasana perayaan sangat meriah yang dtandai lagu-lagu Toraja hingga membuat ratusan umat terkagum-kagum.

Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Matruty dalam sambutannya mengungkapkan, “Hari ini saudara kita orang Toraja di Merauke, hadir di gereja kita, sekaligus mempersembahkan perayaan misa Inkulturasi ala Toraja.”

“Atas nama pastor paroki dan seluruh umat disini, kami menyampaikan banyak terimakasih  kepada Etnis Toraja yang  sudah hadir dan menyemarakan perayaan misa,” ungkapnya.

Pastor Sipe, panggilan akrabnya juga mengungkapkan keheranan-nya, karena umat Toraja di Paroki Santa Theresia Buti hanya berjumlah 14 KK, namun seperti magnet.

Dimana, menurutnya,  mampu menarik umat Toraja dari paroki lain untuk datang sekaligus mengikuti serta terlibat dalam perayana misa ikulturasi. “Sekali lagi terimakasih dan luar biasa yang dilakukan Etnis Toraja,” tandasnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *