Merauke, Suryapapua.com– Jumlah peserta yang mengikuti tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Provinsi Papua Selatan sebanyak 1.713 orang.
Dari jumlah tersebut, orang asli Papua (OAP) sebanyak 1.359 sedangkan non OAP 354 orang.
Demikian disampaikan Penjabat Gubernur Papua Selatan, Rudy Sufahriadi didampingi Penjabat Sekda, Maddaremmeng usai meninjau hari pertama proses pelaksanaan tes SKB CPNS di Laboratorium Badan Pengembangan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Papua Selatan Senin (16/12/2024).
“Mulai hari ini 16- 19 Desember 2024 kita melakukan seleksi kemampuan bidang,”kata Peniabat Rudy.
Penjabat Rudy menegaskan sekaligus memastikan proses seleksi berjalan transparan. Tidak ada yang ditutup-tutupi.
“Saya mengimbau kepada siapun yang tidak lulus seleksi atau saudarannya tidak lulus, mari sama-sama melihat kembali memperbaiki, supaya tahun berikutnya kalau ada seleksi lagi sudah siap semua,” pintanya.
Penjabat Rudy mengingatkan jangan ada yang memprovokasi masyarakat di media sosial. Siapapun yang melakukan provokasi, harus dilaporkan ke polisi.
“Ini juga situasi persiapan Natal. Semua harus sejuk bahwa seleksi ini pasti ada yang lulus dan ada tidak lulus. Nanti diperbaiki dan dibimbing,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Rudy memastikan siap mengamankan seleksi SKB-CPNS, agar berjalan transparan dan kondusif.
“Kita sudah koordinasi dengan kepolisian dan teman-teman dari Korem mengamankan situasi,”ujarnya.
Diharapkan semuanya berjalan tertib dan damai. Jangan melakukan apapun. Jika belum bisa ditampung saat ini, tahun depan masih ada.
Penjabat Rudy menambahkan, “Ternyata ada 213 jabatan tidak dilamar sudara-sudara kita (adik-adik kita). Itu diketahui setelah mereka mendaftar semua. Nah, begitu pendaftaran ditutup baru disampaikan bahwa ini ada jabatan yang tidak dilamar.”
“Saya bertemu beberapa masyarakat. Mereka sampaikan kenapa tidak transparan. Saya bilang kita sudah transparan. Kita baru mengetahui setelah penutupan pendaftaran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) bahwa ini tidak didaftar,”katanya.
Penjabat Rudy mengakui sudah berkoordinasi dan bertemu beberapa kali dengan Menpan-RB, Rini Widyantini Minggu lalu sekaligus meminta kalau bisa diakomodir dan yang ini dipindahkan kesini, tapi tidak bisa. “Jadi nanti saja tahun depan baru diisi,” ujarnya.
Harusnya, lanjut Penjabat, adanya evaluasi kalau ada kekurangan. “Saya mengikuti dari pertama sudah disampaikan semuanya,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun