SETAHUN silam gonjang Ganjing seputar jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Merauke pasca pensiunnya Daniel Pauta. Beredar sejumlah nama pejabat yang digadang-gadang akan menjadi pengendali ‘dapur’ pemerintahan sekaligus aparatur pemerintah di lingkungan pemerintah setempat.
Meskipun sejumlah kandidat dipromosikan menjadi Sekda Merauke, namun keputusan terakhir berada di tangan Romanus Mbaraka yang nota bene adalah Bupati Merauke.
Salah satu nama prioritas dan menjadi utama diusulkan secara berjenjang ke Provinsi Papua Selatan hingga pusat adalah Yeremias Paulus Ndiken, pejabat asli Marind kelahiran salah satu kampung di Distrik Okaba.
Waktu terus berjalan hingga tiba saatnya mengerucut satu nama yakni Yeremias Paulus Ndiken mendapat tugas dan atau mandat khusus dari Romanus Mbaraka menjadi Sekda Merauke.
Suka cita sekaligus bangga datang dari berbagai kalangan, termasuk aparat sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Merauke, setelah mendengar dan mengetahui bahwa Romanus Mbaraka menunjuk Yeremias Ndiken menjadi Sekda.
Bahwa apa yang dilakukan seorang Romanus Mbaraka, Calon Gubernur Papua Selatan ini, perlu dicatat sekaligus diagendakan sebagai suatu sejarah yang ditorehkan.
Betapa tidak, bupati ganti bupati, belum ada satupun Sekda Merauke diangkat sekaligus dilantik. Hanya di zaman kepemimpinan Romanus Mbaraka membuat sekaligus menorehkan suatu sejarah.
Oretan -tulisan suryapapua.com ini, mungkin dianggap segelintir orang termasuk lawan-lawan politik terlalu mempromosikan Romanus Mbaraka apa yang dibuatnya.
Sekali lagi ingat dan catat bahwa yang dibeberkan dan atau diangkat ke publik adalah fakta dan itu dibuat atau dihasilkan dari tangan Romanus Mbaraka. Bukanlah opini, kabar burung atau hoax. Semoga tidak berlebihan pihak sebelah mevonis.
Tetapi sudahlah, dimaklumi saja ketika masih ada yang nyinyir dan terus mempersoalkan oretan-oretan suryapapua.com dalam beberapa pekan terakhir, karena mungkin itu bagian dari talenta mereka.
Moment yang ditunggu tunggu, akhirnya datang. Dimana tepat tanggal 5 Juli 2023, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka secara resmi melantik Yeremias Paulus Ndiken menjadi Sekda Merauke.
Dalam kesempatan tersebut, Romanus berceritera bahwa saat mengambil keputusan terakhir menjatuhkan pilihan kepada Jeremias Paulus Ndiken menjadi Sekda Merauke, dirinya merasa seperti dipandu.
“Begitu sembayang semalam, saya sadar dan bermimpi kembali ke asrama.Dimana kami anak-anak dari pedalaman, dikumpulkan Bapak Uskup Agung Merauke serta pastor untuk dibimbing, didampingi tinggal di asrama sambil sekolah,” ujarnya.
“Dan ternyata ada hasil besar dari asrama. Dimana muncul anak Marind seperti kaka John Gluba Gebze, saya sendiri dan hari ini juga Jeremias Ndiken saya lantik jadi Sekda Merauke,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka mengungkapkan, perjalanan menjadi Sekda Merauke bagi orang Marind, sangat sulit. Namun hari ini Tuhan dan leluhur merestui untuk anak negeri terbaik dilantik.
“Kalau sempurna punya Tuhan, tapi kalau lebih dan kurang, adalah bagian dari proses hidup yang dijalani. Tetapi sejarah membuktikan, hari ini secara jantan saya katakan, anak asli yang bapak ibu tinggal di atas tanah ini, kami masih ada dan tak akan pernah punah. Kita akan tumbuh dan siap bersaing dengan siapa saja,” ungkapnya.
“Sejarah telah ditorehkan. Anak Marind menjadi Sekda Merauke pertama sejak tahun 1902 hingga hari ini. Perjalanan sangat panjang dan sudah saatnya terjadi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mbaraka berpesan kepada Sekda Merauke untuk berjalan bersama.
“Laksanakan tugas dengan baik, kita semua sudah komit termasuk para senior untuk berikan dukungan penuh terhadap Pak Sekda Merauke. Bahkan ada senior mengatakan, kita masih ada. Bilang anak Marind berkembang, kami punya hati untuk mereka, lalu kami pasti ada di belakang,” kata Bupati Mbaraka menirukan pesan sejumlah senior.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun