Merauke, Suryapapua.com– Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Merauke, Rekianus Samkakai menegaskan, dua pejabat dari lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Selatan yang datang ke Bali, hanya sebatas melihat 14 ABK (nelayan Merauke), bukan mendampingi.
Kedua pejabat tersebut yakni Kabag Pemerintahan Biro Pemerintahan Pemrov Papsel, Yosafat Fonataba, serta Kepala Bagian Otsus Biro Kesra, Stefanus Mahuze
“Saya tegaskan dan ingatkan kepada Pemerintah Provinsi Papua Selatan bahwa kedua pejabat pemrov yang ke Bali, bukan mendampingi belasan ABK, tetapi sebatas melihat,” tegas Rekianus saat menghubungi Surya Papua dari Bali Selasa (16/04/2024).
Dikatakan, statement yang disampaikan ini sangat jelas sekaligus dicatat pejabat Pemrov Papua Selatan bahwa sejak 15 ABK Merauke ditangkap di perairan Australia, Pemkab Merauke langsung bergerak cepat.
Dimana, katanya, melakukan pertemuan bersama keluarganya di Kantor Bupati Merauke. Juga berkoordinasi sekaligus komunikasi bersama dengan KJRI Darwin-Australia untuk mengetahui sekaligus menanyakan nasib 15 ABK.
Bahkan, demikian Rekianus, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka juga menemui beberapa keluarga ABK di Lampu Satu pasca penangkapan suami mereka di Australia.
“Jadi, Bapak Bupati Merauke bergerak cepat memerintahkan saya untuk terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Luar Negeri,” tegasnya.
Sementara Pejabat di Pemerintah Provinsi Papua Selatan, sama sekali tidak mengurus dari awal, alias terima bersih. “Ini jelas saya bicara agar masyarakat mengetahui,” kata dia.
Pemrov Papua Selatan, demikian Rekianus, tidak pernah mengurus dan tak berkomunikasi dengan pihak terkait saat 15 ABK ditangkap Otoritas Australia.
“Nah, begitu mereka (pemrov;red) mendengar bahwa belasan ABK sudah di Bali, terkesan ingin menginisiatifi menjemput, padahal sesungguhnya Pemkab Merauke sudah mengatur semua,” jelasnya.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa dua pejabat yang datang ke Bali, bukan ikut mendampingi belasan ABK, mereka hanya menjenguk dan melihat. Karena yang mengurus semua adalah saya sesuai tugas dan tanggungjawab dari Bapak Bupati Merauke,” ujarnya.
Dia kembali mempertanyakan dengan getolnya Pemrov Papua Selatan dengan pemulangan 15 ABK itu.
“Ada apa gerangan? Biasa saja. Ingat kami mengurus pemulangan para ABK karena mereka adalah warga Kabupaten Merauke,” kritiknya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun