Merauke, Suryapapua.com– Danrem 174/ATW, Kolonel (Inf) Wempi Ramandey mengungkapkan, sebanyak 100 personil TNI telah dilatih untuk mengoperasikan alsintan mulai dari jonder, harvester combine (mwsin potong gabah), mesin tanam padi dan lain-lain.
Demikian disampaikan Danrem kepada sejumlah wartawan usai penandatanganan MoU bersama Pemkab Merauke serta Unmus di kantor dinas pertanian Senin (01/07/2024).
“Jadi, personil TNI telah dilatih agar dapat mengoperasikan alsintan yang sudah didistribusikan,” ungkapnya.
Sedangkan teknisi, demikian Danrem, menjadi tanggungjawab pihak ketiga. Jadi kalau ada kerusakan alsintan, mereka menangani sambil prajurit TNI belajar.
Lebih lanjut Danrem menjelaskan, program pembukaan lahan untuk sementara waktu seluas 40.000 hektar itu, sesuai kebijakan pimpinan serta petunjuk atau arahan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto serta Menteri Pertanian RI, Amran Suleman.
“Kami dilibatkan dan siap bertanggungjawab sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Merauke maupun stakeholder lain untuk menyukseskan,” katanya.
Ketika program ini berhasil baik, tentu manfaatnya tidak hanya masyarakat di Kabupaten Merauke, mudah-mudahan kedepan daerah dimaksud menjadi lumbung pangan nasional.
“Saya yakin dengan kondisi geografis di Merauke yang menjanjikan, sangat mendukung program pertanian,” ungkapnya.
Berkaitan dengan tanggungjawab 20.000 hektar, Danrem mengaku, pihaknya telah mengorganisir personil mulai dari Batalyon 757 serta Kodim 1707 Merauke 170, Densipur untuk setiap distrik yang telah diberikan tanggungjawab.
Danrem menambahkan, pihaknya telah mendatangi petani mulai dari Semangga hingga Kurik guna belanja masalah. “Kita dengar secara langsung keluhan dari petani,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
