Merauke, Suryapapua.com– Menteri Investasi-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan di lokasi perkebunan tebu di Ngguti Bob- Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Dari pantauan Surya Papua Jumat (17/05/2024), kedatangan Menteri Investasi didampingi Penjabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka serta sejumlah pejabat lain dari organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah setempat.
Menteri Bahlil bersama Penjabat Gubernur dan Bupati Mbaraka menggunakan helikopter dari Bandara Mopah, sekaligus melakukan peninjauan udara serta mendarat di dalam area perkebunan tebu di Kampung Sermayam.
Setelah disambut pihak perusahan PT Global Papua Abadi, Menteri Bahlil bersama Penjabat Gubernur serta Bupati Mbaraka, melakukan pertemuan sekaligus mendengar secara langsung pemaparan pihak perusahan.
Stengah jam kemudian, dilakukan kunjungan di dalam salah satu tempat pembibitan. Namun yang diperkenankan masuk, hanya Menteri Bahlil bersama penjabat serta bupati, sedangkan lain menunggu di luar.
Usai dari situ, Penjabat Gubernur langsung pulang, karena ada kegiatan lain. Sementara Menteri Bahlil terus didampingi Bupati Mbaraka serta sejumlah pejabat dari kementerian serta stakeholder lain, meninjau secara langsung di lokasi pembibitan tebu di dalam area yang telah dibuka perusahan.
Kurang lebih dua jam, Menteri Bahlil yang melekat didampingi Bupati Mbaraka bergerak dari satu petak ke petak lain, melihat bibit tebu dengan sejumlah varietas yang tumbuh subur.
Terlihat beberapa kali, Menteri Bahlil keluar masuk di dalam area pembibitan tebu sekaligus melihat mulai dari batang maupun daun dari bibit yang didatangkan dari Australia itu.
Saat mengamati, juga meminta penjelasan secara rinci dan jelas dari pihak perusahan, termasuk salah seorang peneliti khusus yang didatangkan dari Australia meneliti struktur tanah dan lain-lain di dalam areal tersebut.
Usai peninjauan, Menteri Bahlil bersama Bupati Mbaraka melakukan tatap muka secara langsung bersama masyarakat pemilik ulayat di kantor milik perusahan tersebut.
Pertemuan itu, tidak lain mendengar apa yang menjadi harapan serta permintaan pemilik ulayat kepada perusahan untuk segera ditindaklanjuti.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun