Merauke, Suryapapua.com- Dari 4.000 hektar lahan yang ditanami jagung, 200 hektarnya mengalami kerusakan akibat terendam banjir serta serangan hama.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Agustinus Yoga Priyanto kepada sejumlah wartawan Rabu (21/12).
Dikatakan, 200 lahan jagung yang terendam banjir itu di wilayah Distrik Muting, Ulilin, Eligobel dan Jagebob.
Oleh karena terkendala iklim dengan curah hujan tinggi sehingga pengolahan lahan jagung tak berjalan baik dan lancar, sehingga dipastikan gagal.
Yoga mengakui penanaman jagung yang dilakukan petani cukup baik, namun perlu dukungan dari hulu ke hilir. “Semangat petani sangat tinggi menanam jagung. Itu bisa dilihat dari munculnya penggilingan pakan ternak yang dilakukan pihak swasta,” ungkapnya.
Tempat penggilingan pakan ternak, menurutnya, terdapat di SP-2, Distrik anah Miring. Itu menjadi cikal bakal mereka, tetapi kebutuhan jagung untuk melayani pakan ternak tak ada.
Lalu petani juga membutuhkan keyakinan dan dukungan baik dari alsintan maupun pemasarannya.
“Saya tetap optimis tanaman jagung memiliki potensi sangat besar untuk Kabupaten Merauke. Itu dapat dilihat dari luas lahan tanam yang ada,” katanya.
Ditambahkan, dukungan dari Balai Wilayah Sungai dan Pekerjaan Umum mulai nampak setelah dilakukan pengerjaan irigasi di lahan pertanian.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun