Merauke, Suryapapua.com-“Kami hanya punya dua roti dan dua ikan. Kami juga datang dari latar belakang keluarga yang memang tidak lebih. Tetapi bahwa ketika bicara tentang akar iman Gereja Katolik, kami orang Nusa Tenggara Timur (NTT)-Flobamora tidak akan pernah mundur selangkah-pun dalam kekurangan.”
Hal itu disampaikan Sekretaris Flobamora Kabupaten Merauke, Daniel Taraneno dalam sambutannya pada perayaan Misa Inkulturasi Etnis Flobamora di Gereja Santa Theresia Buti Minggu (07/09/2025).
Dalam perayaan misa inkulturasi tersebut, masyarakat Flobamora memberikan bantuan dan atau sumbangan dana senilai Rp 20 juta guna pembangunan Gereja Santa Theresia Buti.
Lebih lanjut Taraneno menyampaikan terimakasih kepada Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Matruty yang telah memberikan ruang dan kesempatan kepada waega Flobamora di paroki untuk mempersembahkan perayaan misa inkulturasi.
‘Buah tangan’ berupa bantuan dana yang diberikan, merupakan sumbangan sedekah dari kantong-kantong keluarga. Dimana bukan dari kelebihan tetapi kekurangan.
“Ini sebagai wujud persekutuan serta partisipasi kami warga Flobamora di Kabupaten Merauke terlebih khusus 9 keluarga kami yang berdomisili di Paroki Santa Theresia Buti,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Taraneno menyampaikan terimakasih untuk suatu gagasan besar Pastor Sipe membangun gereja peradaban yang lebih bermartabat di Papua Selatan.
“Kami akan wartakan juga kepada seluruh warga Flobamora di Papua Selatan baik Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat agar ikut berpartisipasi dalam pembangunan Gereja Ssanta Theresia Buti,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
