Teka-Teki Sekda Papua Selatan, OAP Atau Non OAP? Oretan Jurnalis Surya Papua

Laporan Utama106 views

DALAM sepekan terakhir, semua mata tertuju ke Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPSDM) Provinsi Papua Selatan.

Betapa tidak, pemerintahan dibawah kepemimpinan Apolo Safanpo-Paskalis Imadawa (Gubernur-Wagub) secara resmi membuka pendaftaran bagi Calon Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Selatan.

Pasca pendaftaran dibuka, sejumlah kandidat calon Sekda didampingi timnya, berdatangan dengan membawa dokumen dan atau berkas-berkas sekaligus mendaftar.

Bahkan ada kandidat datang dengan diarak tarian adat, sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap jagoan yang diusungnya.

Dari catatan suryapapua.com, terdapat 12 Calon Sekda Provinsi Papua Selatan resmi mendaftar sekaligus menyerahkan berkas kepada panitia seleksi.

Para kandidat Sekda Papsel itu diantaranya Agustinus Joko Guritno (Asisten Bidang Pemerintahan Setda Papsel), Ferdinandus Kainakaimu (Sekda Mappi), Sunarjo (Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Papsel), Liberatus Khomu (Kepala Dinas Perhubungan Mappi).

Selain itu, Suchayo Agung (Kepala Inspektorat Papsel), Petrus Mahuze (Asisten III Provinsi Papua Pegunungan dan Plt Sekda Jayawijaya), Michael Rooney Gomar (Staf Ahli Gubernur Papsel Bidang Otsus).

Lalu Wilem Da Costa (Staf Ahli Gubernur Papua Selatan Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan), Philemon Pahabol (Sekda Boven Digoel), Keliopas Ndiken (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Imigrasi Kabupaten Merauke), Nelson Sasarasi (Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Ppaua Selatan), Mathias Kainon (Kepala Bidang Data Dinas Pendidikan dan Kebudataan Provinsi Papsel).

Tentunya dari nama-nama belasan pejabat yang  memastikan diri maju ‘bertarung’ memperebutkan jabatan Sekda Papua Selatan itu, memiliki jam terbang, kemampuan, kapasitas dan lain-lain dalam dunia birokrasi.

Sementara dari wawancara sejumlah wartawan bersama Kepala BKPSDM Papua Selatan, Albert Rapame dijelaskan, semua berkas para kandidat calon Sekda diserahkan ke pansel-melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sekaligus menetapkan calon yang memenuhi syarat dan tidak, lalu diumumkan agar diketahui publik atau masyarakat di empat kabupaten (Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat).

Untuk diketahui, belasan kandidat yang maju bertarung memperebutkan jabatan Sekda Papsel, terdapat sejumlah nama pejabat orang asli Papua (OAP).

Mereka-pun memiliki track-record sangat baik dan mumpuni. Selain itu, kapasitas dalam mengelola dunia birokrasi, tak perlu diragukan.

Dengan demikian, dari sejumlah nama pejabat OAP yang mendaftar, termasuk anak Marind seperti Keliopas Ndiken serta Petrus Mauze, sangat layak dan pantas ‘menahkodai’ jabatan Sekda Papua Selatan.

Tidak bermaksud mengabaikan sejumlah pejabat non Papua yang memastikan diri ikut bertarung, namun akan lebih baik, tepat dan elegan memberikan ruang serta  kesempatan seluas-luasnya kepada pejabat Papua memimpin negeri-nya sendiri.

Yakin dan percaya bahwa ketika kepercayaan diberikan kepada satu dari sekian banyak  pejabat OAP yang mendaftar dan bertarung itu, akan mampu menjalankan roda pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Selatan dengan sungguh-sungguh.

Sesuai aturan yang berlaku, penetapan nama Sekretaris Daerah definitif di tingkat provinsi adalah kewenangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Namun demikian, gubernur memiliki peran sangat penting dalam proses ini, setelah menerima usulan melalui proses seleksi.

Mengacu kepada aturan dimaksud, Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo tentu akan memberikan rekomendasi-usulan beberapa nama ke Mendagri yang dinilai layak dan pantas,  setelah mengikuti  berbagai proses seleksi yang dilakukan Pansel.

Intinya, Gubernur Safanpo mempunyai  hak prerogatif penuh  mengusulkan nama –nama Calon Sekda Papsel ke Mendagri untuk nantinya diputuskan atau ditetapkan satu orang.

Suatu harapan besar dari rakyat  empat kabupaten di pundak Gubernur Safanpo adalah  agar jabatan Sekda Papua Selatan harus orang asli Papua (OAP).

Satu dari sejumlah nama pejabat itu, dipastikan sangat layak-pantas . Olehnya  berikan ruang dan atau kesempatan terlebih dahulu.

Ketika Gubernur Safanpo merekomendasikan dan mengorbitkan OAP menjadi Sekda Papsel, semua orang akan ‘angkat topi’ memberikan apresiasi.

Penulis : Frans Kobun

Editor    : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *