Setelah Diberkati Pastor, Pertashop Milik Romanus Mbaraka Resmi Beroperasi

Laporan Utama589 views

Merauke, Suryapapua.com– Pertashop milik Romanus Mbaraka  yang menjual bahan bakar minyak (BBM) untuk masyarakat, secara resmi beroperasi terhitung sejak hari ini Sabtu (7/1/2023) setelah diberkati oleh Pastor Kaetanus Tarong, MSC didampingi Pastor Vitalis, SVD.

Pertashop yang beralamat di kebun milik Romanus di Kampung Sarsang, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan itu, ditandai juga  pengguntingan pita oleh Romanus sendiri didampingi isteri tercinta, Imelda Carolina Mbaraka.

Pastor Kaetanus Tarong, MSC dalam khotbahnya mengatakan, ketika orang sungguh-sungguh dalam kehidupan, pasti ada pertobatan serta keselamatan.

Dalam usaha apapapun, lanjut Pastor Kaetanus,  saat orang kerja dengan nilai nilai pertobatan serta kasih, akan menjadi dasar pijakan untuk hidup dan pasti usaha akan berhasil.

Romanus Mbaraka sedang melakukan pengguntingan pita pertanda pertashop mulai beroperasi – Surya Papua/Frans Kobun
Romanus Mbaraka sedang melakukan pengguntingan pita pertanda pertashop mulai beroperasi – Surya Papua/Frans Kobun

Namun  demikian, ketika usaha itu   tak sungguh sungguh dikerjakan, tentu tidak berhasil baik.

“Jadi nilai nilai yang Tuhan Yesus berikan kepada kita, juga berlaku dalam setiap usaha apapun, semua akan berhasil ketika kita hayati dan hidupi  dalam pekerjaan apapun,” ujarnya.

Setiap  pekerjaan akan berhasil, asalkan   sungguh-sungguh ada pertobatan.

Sementara Romanus Mbaraka dalam sambutanya menyampaikan terimakasih kepada pimpinan Pertamina, sehubungan dengan kelancaran usaha membangun pertashop ini.

“Saya tanya pertama ke pimpinan Pertamina, satu modul (tangki) berapa, ternyata harganya Rp 226 juta. Lalu saya ambil dua dan itu dibayar tunai,” katanya.

“Kenapa saya bayar tunai, karena honor bupati tiap tahun bisa mencapai Rp 800 juta. Sehingga dua modul saya ambil sekaligus dipasang  untuk melayani BBM bagi masyarakat,” ungkapnya.

Berikut, jelas Romanus Mbaraka, tanah miliknya juga sangat strategis, sehingga jadilah pertashop dibangun.

Diakui hadirnya pertashop, setelah terinsiprasi dari Thomas Kimko serta Elias Mite. “Katanya mereka dua mau bangun juga, hanya sayang, taka ada tanah. Jadi terlambatlah mereka start,” katanya.

Selain itu, menurutnya, pertamina mengarahkan dan memberikan jalan agar pelayanan BBM tak lagi orang menjual eceran di jalan tetapi sebaiknya dengan membangun pertashop di tempat-tempat strategis.

“Lalu perlu dicatat,  kami orang Papua juga harus bisa maju, tak bisa tinggal diam begini terus,” tegasnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *