Merauke, Suryapua.com– Kaki kanan-nya sudah diatas mobil untuk naik hendak balik ke kota, setelah melakukan beberapa rangkaian kegiatan mulai dari mengikuti perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) GKI ke-67, peresmian Gereja Syalom Kaliki, peresmian empat unit bangunan rumah serta pembagian sepeda.
Namun ternyata masih ada yang dilupakan. Usut punya usut, ternyata lima dos berisi kue yang dibawanya, masih tersimpan rapi dalam mobil. Sehingga ia harus balik lagi ke lokasi kegiatan, tempat peresmian empat unit bangunan rumah.
Itulah Romanus Mbaraka, Bupati Merauke. ‘Kok Pak Bupati Merauke sudah pamit pulang, kenapa kesini lagi. Bahkan pintu mobilnya juga sudah dibuka untuk naik. Tapi mendadak kembali,” tanya sejumlah warga disekitar.
Sambil berdiri diantara ratusan warga di bawah tenda, Romanus Mbaraka, anak kampung dari Kalilam, Pulau Terapung Kimaam, jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu meminta ratusan anak yang hadir disitu berkumpul.
Tak menunggu lama, anak-anak pun bergerak maju ke depan, sambil duduk melantai di teras rumah.
Beberapa saat kemudian, iapun meminta lima dus di dalam mobilnya diambil. Stafnya, Florianus Senda berlari mengambil dus-dus berisi roti tersebut.
“Saya lupa sekali. Tadi memang sudah naik mobil. Hanya saya ingat masih ada dilupakan. Ternyata betul, lima dos berisi roti dalam mobil yang saya bawa, belum dibagikan kepada anak-anak,” ungkap Bupati Mbaraka.
Bupati Mbaraka mengakui setiap kali melakukan kunjungan kerja ke kampung-kampung, pasti akan membawa roti dan atau makanan ringan lain untuk anak-anak.
Sementara dari pantauan Surya Papua, saat satu persatu dos dibuka, Bupati Mbaraka langsung menyerahkan kue kepada masing-masing anak yang jumlahnya mencapai ratusan orang.
Terlihat dari pancaran wajah anak-anak, sukacita mendalam dialami dan dirasakan. Karena mendapat kue yang diserahkan langsung orang nomor satu di kabupaten itu.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mbaraka berpesan kepada orangtua agar memberikan perhatian secara baik kepada anak-anak, utamanya adalah mendorong, menasehati, membimbing serta mengarahkan mereka sekolah.
“Saya ingin katakan bahwa hanya dengan sekolah akan merubah hidup seseorang,” ujarnya.
“Pesan terakhir saya, jangan lupa anak-anak selalu dibawa ke gereja untuk sembahyang hari Minggu,” pintanya lagi.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun