Merauke, Suryapapua.com– ‘Saya sama dengan sampean di Semangga Jaya, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke. Kita sama-sama masuk lumpur di tengah sawah. Saya punya lahan di Kampung Sarsang dan setiap musim tanam, pasti menanam juga.”
Hal itu disampaikan Calon Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka saat melakukan kampanye terbatas dengan ratusan masyarakat di Kampung Semangga Jaya Minggu (13/10/2024).
“Saya hanya berpesan kepada masyarakat disini agar memilih Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan itu paham dan tahu bahkan sebagai pelaku dalam pertanian. Jangan terjebak dengan omongan mereka dari atas podium,” pinta Romanus.
Dia kembali mengingatkan petani termasuk di Semangga Jaya. Dimana saat dirinya menjabat periode pertama 2011-2015, pertanian berjalan sangat bagus, termasuk bengkel alsintan dibangun di kampung maupun distrik di wilayah eks transmigrasi.
“Begitu tahun 2016, masyarakat tak memilih saya, apa jadinya? Pertanian pun berjalan ditempat. Bahkan hasil panen gabah petani menumpuk di kampung-kampung maupun distrik mulai di depan hingga dalam rumah, itu realita yang terjadi,” ujarnya.
Begitu terpilih 2020, gabah petani-pun dibeli semuanya dan atau diserap Bulog.
“Ya, karena saya juga langsung bertemu Bapak Budi Waseso saat itu ketika menjabat Direktur Umum Perum Bulog. Sehingga hasil gabah petani dibawa ke penggilingan dan berasnya diserap atau dibeli semua Bulog Merauke,” ungkapnya.
Romanus menambahkan, pihaknya sudah berbicara dengan calon wakilnya, Albertus Muyak, sehubungan pertanian yang wajib hukumnya menjadi program prioritas.
“Ya, kalau ingin Papua Selatan tidak ribut dan aman, maka perut orang Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat, harus terisi. Kuncinya adalah ada di pertanian. Ingat hidup kita itu dasarnya ada di pertanian, sehingga menjadi prioritas,” tegasnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun