Romanus: ‘Kami MASAK POHON, Bukan Baru Belajar! Jika Terpilih, APBD Kami Dongkrak Hingga Rp9 Triliun’

Laporan Utama200 views

Merauke, Suryapapua.com– “Terimakasih Tuhan dan terimakasih untuk seluruh leluhur di Tanah papua Selatan (Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat). Juga terimakasih kepada semua guru yang datang disini membawa Papua Selatan hingga menjadi provinsi.”

Demikian closing statement calon Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka dalam debat perdana yang berlangsung semalam di Swiss belhotel.

Ucapan terimakasih juga disampaikan Romanus yang didampingi calon wakilnya, Albertus Muyak kepada semua pejuang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tak bisa disebutkan satu persatu, termasuk yang telah dipanggil Tuhan.

Semua mempunyai andil sangat besar ikut berjuang untuk hadirnya Provinsi Papua Selatan ini.

Dalam kesemopatan tersebut, Romanus mengungkapkan, dirinya bersama Albert Muyak memiliki segudang pengalaman sebagai ASN sebelum hingga pemekaran bahkan pensiun dan  menjadi Bupati Merauke dua periode.

“Ingat, kami telah melakukan di semua bidang, bukan baru belajar. Jalan nasional hingga kabupaten, kami merencanakan,” tegasnya.

“Sekali lagi, kami punya hati untuk tanah ini. Saya bersama Albert Muyak memohon doa serta dukungan masyarakat agar k mencoblos nomor 3 pada 27 November 2024,” pintanya.

“Kami MASAK POHON, bukan baru mau belajar. Kakak Albert mengerti keuangan, lalu saya paham perencanaan dan penganggaran,” ujarnya.

Romanus menambahkan, jika APBD Provinsi Ppaua Selatan tahun 2025 Rp1,3 triliun, ketika Tuhan sayang  mereka terpilih menjadi Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan, APBD akan didongkrak hingga Rp9 triliun.

Ketika Romanus bicara seperti demikian soal peningkatan APBD dapat diterima secara akal sehat. Karena sudah terbukti nyata saat ia (Romanus;red) menjadi Bupati Merauke.

Dengan jam terbang dan kemampuan yang dimiliki, APBD Merauke tembus hingga Rp2,2 triliun jika dibandingkan  pemimpin sebelumnya yang hanya bertengger di bawah nilai tersebut.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *