Tolikara, Suryapapua.com– Ribuan warga masyarakat Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan menggelar aksi unjuk rasa di Karubaga, ibukota kabupaten.
Aksi demonstrasi tersebut sekaligus meminta kepada Presiden Jokowi melalui Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian menunjuk Aaron Wanimbo sebagai Penjabat Bupati Tolikara pasca berakhirnya masa tugas Penjabat Bupati Marthen Kogoya pada Oktober Oktober 2023.
“Rekam jejak Aaron Wanimbo bersih dari korupsi. (Aaron) senior dan berpengalaman sehingga semua masalah Tolikara mampu diselesaikan. 20 anggota DPRD dari 30 orang mendukung Aaron. Tiga meninggal dan tujuh abstain sehingga memenuhi quorum,” ujar massa demonstran sebagaimana tertera dalam spanduk dalam aksi yang diterima Surya Papua beberapa hari lalu.
Demonstran menilai Aaron sebagai salah seorang birokrat senior asal Tolikara dengan rekam jejak terukur. Sehingga diharapkan mampu membawa perubahan di Tolikara pasca masa tugas Marthen sebagai penjabat Bupati Tolikara. Saat ini, Aaron tercatat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Pegunungan.
Demo warga mendukung figur Penjabat Bupati Tolikara terhadap Aaron Wanimbo dilakukan sebagai respon demo massa pendukung Penjabat Bupati Marthen Kogoya sebelumnya di Kota Karubaga, Senin (25/9).
Keesokan harinya, ribuan masyarakat yang tergabung dalam Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara menggelar aksi mengusung nama Kogoya diperpanjang tugasnya sebagai Penjabat Bupati Tolikara.
Massa meminta Mendagri Tito Karnavian memperpanjang jabatan Kogoya sebagai Penjabat Bupati Tolikara. Massa turun ke jalan mendukung Kogoya agar tetap menjadi Penjabat Bupati Tolikara.
Selama setahun kepemimpinannya, Kogoya dinilai sukses dengan sejumlah perubahan dan kemajuan bagi masyaraka.
Dalam aksi tersebut, warga dari sejumlah distrik longmarch membawa spanduk pernyataan sikap dari arah Gilingbatu, Kolengger dan Kotabaru menuju Lapangan Merah Putih, Karubaga.
Kurang lebih tiga jam, sejumlah perwakilan massa berorasi dan ditutup dengan pembacaan delapan poin pernyataan sikap.
Pernyataan ini ditandatangani perwakilan tokoh agama, tokoh adat, tokoh intelektual, tokoh perempuan, LSM dan tokoh pemuda serta pimpinan sejumlah OKP di antaranya KNPI Tolikara, GAMKI Tolikara, KPA dan PKN Tolikara.
Salah satu poin pernyataan sikap, massa dengan tegas menolak proses pengusulan penjabat bupati yang dilakukan DPRD Tolikara dari sekelompok masyarakat.
Hal ini dinilai menyalahi Peraturan Mendagri Nomor 4 Tahun 2023, sebab seharusnya pengusulan yang benar melalui mekanisme pimpinan DPRD Tolikara ditandatangani ketua dan wakil ketua.
Ketua Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Tolikara, Calvin Penggu mengatakan, masyarakat di 46 distrik dan 541 kampung seluruh wilayah Tolikara hingga saat ini merasakan dampak pembangunan di masa kepemimpinan Penjabat Kogoya.
“Masyarakat sangat berharap kepada Mendagri untuk menetapkan kembali Marthen sebagai Penjabat Bupati Tolikara hingga 2024 mendatang,” ujar Calvin Penggu mengutip papua.inews.id.
Aksi dukungan ini juga diikuti aparatur sipil negara (ASN) dari 46 distrik dan 541 kampung di Tolikara. Mereka menyampaikan aspirasi dengan damai sebagai bentuk dukungan kepada Kogoya. (*)
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun