PT BIA Anaktirikan Pemilik Ulayat, Kaetanus Mogahay: ‘Banyak Anak Marga Tamat Sekolah Tak Dipekerjakan Perusahan’

Laporan Utama656 views

Merauke, Suryapapua.com– Satu persatu borok PT BIA, perusahan perkebunan kelapa sawit yang beralamat di Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, mulai terbuka ke publik.

Setelah resmi Marga Mahuze Kewam menggugat perdata di Pengadilan Negeri (PN) Merauke melalui kuasa hukumnya, Kaetanus Mogahay, SH sehubungan lahan seluas 1.800 hektar dari 30.000 hektar milik marga tersebut yang telah dimanfaatkan PT BIA untuk investasi kelapa sawit selama 17 tahun, tak kunjung adanya pembayaran ganti rugi dilakukan sampai sekarang.

Kini mengemuka persoalan baru. Dimana, banyak anak marga yang telah menamatkan studi baik di jenjang perguruan tinggi maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), tidak diakomodir bekerja di PT BIA.

Hal itu disampaikan Kuasa Hukum Marga Mahuze Kewaam, Kaetanus Mogahay, SH kepada sejumlah wartawan, kemarin. “Kami meminta agar pihak perusahan memberikan perhatian sekaligus memrioritaskan anak marga bekerja di kantor milik PT BIA,” pintanya.

“Banyak anak marga setelah tamat dari perguruan tinggi maupun SMA dan pulang ke kampung halaman, tidak adanya lapangan pekerjaan. Padahal hutan mereka telah dibabat habis untuk investasi kelapa sawit,” tegasnya.

Sesuai pengakuan masyarakat pemilik ulayat, demikian Kaetanus, perhatian terhadap  orang asli Papua (OAP) terutama anak-anak yang tamat sekolah minim sekali.

“Betul ada  yang sudah bekerja di perusahan, namun jumlahnya sangat minim. Harusnya pihak perusahan melakukan proteksi serta memberikan perhatian lebih khusus lagi,” pintanya.

Ditegaskannya, ketika anak marga tidak diakomodir bekerja di PT BIA, jangan pernah menyalahkan mereka ketika aksi protes terus dilancarkan dari waktu ke waktu.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *