Merauke, Suryapapua.com– Kepala Bidang Tenaga Guru Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Hengky Kirwelak mengungkapkan, sesuai data yang diterimanya, terdapat tujuh sekolah dasar (SD) di kampung local orang asli Papua (OAP), proses belajar mengajar lumpuh total.
Hal itu disampaikan Kirwelak saat ditemui sejumlah di Bandara Mopah Kamis (11/7). “Memang secara umum, kegiatan belajar mengajar tak berjalan itu di kampung local seperti Kampung Kaisa, Sabon serta beberapa lain,” ungkap dia.
Untuk tenaga gurunya, demikian Kirwelak, ada tetapi tidak melaksanakan tugasnya. “Kami masih perlu melakukan sinkronisasi data terlebih dahulu,” katanya.
Kirwelak mengaku, data guru secara keseluruhan belum sinkron, akibat bertugas menggunakan nota dinas. Jadi sesuai arahan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang masih tugas dengan nota dinas, akan dicabut.
Ditambahkan, jumlah tenaga guru baik SD maupun SMP sebanyak 1.600. Sehingga ketika dirasionalkan, sudah mencukupi untuk melaksanakan tugas di ‘depan kelas.’
Namun demikian, kalau dihitung dengan setiap mata pelajaran, masih kurang. Diharapkan dengan formasi yang diberikan pemerintah, dapat menutupi kekurangan.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun