Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka memberikan warning sekaligus pesan kepada 18 kelompok ekonomi kreatif yang nota bene adalah orang asli Papua (OAP) sebelum menerima bantuan tersebut.
Bantuan yang ditangani Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Merauke melalui dana otonomi khusus itu, sekiranya dapat bermanfaat sekaligus menunjang usaha yang sedang digeluti.
Dalam sambutannya di aula Noken Sai-Hotel Asmat Jumat (13/10), Bupati Mbaraka meminta agar bantuan barang dimaksud, digunakan baik. “Saya juga bingung, apakah kita maju atau tinggal di tempat. Kalau bilang pemerintah tak berikan perhatian, kita juga berdosa,” ujarnya.
Bantuan modal maupun barang kepada rakyat, terus diberikan dari tahun ke tahun. Jadi riil pemerintah membantu. “Jadi kalau tidak maju, kita harus koreksi diri sendiri,” pintanya.
“Tidak bisa terus protes. Lalu bantuan yang diberikan, tak bisa komplit, pasti stengah dan diharapkan setiap kelompok dapat atau mampu mengembangkan lagi,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka memberikan gambaran ketika membantu 10 mama Papua dalam periode pertama kepemimpinannya. Saat itu tiap orang mendapatkan motor-ditambah lagi modal usaha masing-masing Rp10 juta.
“Bahkan saya mencari pasaran lagi. Namun apa yang terjadi, dari 10 perempuan Papua itu, hanya dua berhasil yakni satu dari Wamena dan satunya orang Muyu. Sedangkan delapan perempuan lain, tidak jelas lagi usahanya,” ungkap Bupati Mbaraka.
Bupati Mbaraka menambahkan, bantuan yang diberikan sekarang agar dimanfaatkan dengan baik, apalagi pasar juga besar serta luas. “Saya tidak janji memberikan tambahan dukungan modal kepada 18 kelompok ini, karena harus mengecek anggaran lagi di Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Merauke, Majinur terlebih dahulu,” ujarnya.
Jika dananya ada dan diberikan, agar dipergunakan tepat sasaran terutama dalam menunjang usaha yang sedang berjalan sekarang.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun