Merauke, Suryapapua.com– Setelah bersama masyarakat Asmat di Jalan Onggatmit, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka bergerak ke lokasi hunian warga Mappi di Yobar, Kelurahan Samkai.
Dari pantauan Surya Papua Jumat (22/7), ratusan warga baik yang duduk di kursi maupun duduk bersilah di terpal, mengikuti dengan serius pesan demi pesan yang disampaikan Bupati Mbaraka.
Sejumlah persoalan disampaikan itu, diantaranya hadirnya Provins Papua Selatan (PPS). “Saya perlu jelaskan bahwa saat provinsi datang, orang akan bertambah banyak. Olehnya semua harus bersiap diri dengan baik,” pintanya.
Merauke menjadi ibukota Provinsi Papua Selatan, akan tumbuh menjadi besar. Banyak yang datang dan keperluan tempat tinggal serta keinginan memiliki tanah juga pasti meningkat.
“Semua harus siap. Kita terima provinsi datang, tetapi kita juga harus siap diri agar bisa terus ikut dalam pembangunan. Karena bapa ibu yang tinggal disini adalah bagian penduduk Merauke,” ujarnya.
Sehubungan dengan perumahan, Bupati Mbaraka mengatakan, apabila sudah ada, harus memiliki sertifikat pelepasan secara adat dari LMA Imbuti atau kabupaten.
“Kenapa saya sampaikan demikian, karena ketika ada kepastian kepemilikan, anak cuci pasti tinggal disitu dan tidak akan dipersoalkan oleh siapapun ,” katanya.
Tetapi sebaliknya, kalau tak ada dokumen kepemilikan, orang akan dengan leluasa datang mengklaim kalau itu tanahnya.
Dikatakan lagi, apabila ada warga belum memiliki tanah, dilaporkan ke Lurah Samkai sekaligus didatakan. Sehingga pemerintah akan membantu.
“Tapi saya minta tanahnya harus milik pribadi. Artinya ada pelepasan dari LMA, bila perlu sertifikat, sehingga menjadi lebih kuat. Karena pemerintah tak ingin dibilang melakukan penyerobotan tanah ketika dokumen tanah tak dimiliki,” tegasnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun