Merauke, Suryapapua.com– Sabtu 26 Oktober 2024 merupakan suatu moment yang sangat penting bagi Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Tanah Papua.
Dimana di tanggal tersebut, jemaat GKI memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 yang ditandai dengan ibadah di Gereja Ottow Geissler Merauke dihadiri ratusan jemaat.
Hadir dalam ibadah itu, Romanus Mbaraka (Bupati Merauke) yang sementara sedang mengambil cuti, juga Baidin Kurita serta sejumlah pejabat lain dari Pemrov Papua Selatan.
Pdt. Hetty G. Lumowa, S.Th dalam khotbahnya mengatakan, hari ini seluruh jemaat GKI di Tanah Papua merayakan perjalanan waktu pelayanan yang Tuhan berikan di usia 68 tahun.
Luar biasa pekerjaan- pekerjaan Tuhan. “Kita bersyukur dengan apa yang Tuhan karuniakan kepada kita 68 tahun GKI di Tanah Papua melalui tanda tanda kerajaan-NYA,” ungkapnya.
“Ada banyak perbedaan, laki-laki dan perempuan, orangtua anaka-anak, suku bangsa (Papua Batak, Sulawesi, Ambon dan NTT),” ungkapnya.
Namun demikian, Perbedaan menjadikan sebuah kekayaan bagi kehidupan persekutuan berjemaah di GKI Tanah Papua.
Perbedaan tidak dapat dihindari. “Segala apapun kita melihat diri kita, tentu saja berbeda, termasuk pola pikir maupun pilihan,” katanya.
Meskipun terdapat perbedaan, namun jangan dijadikan untuk kekacauan serta kegaduhan.
Perjalanan waktu GKI di Tanah Papua sangat panjang. 68 tahun lalu, karya Tuhan yang Agung menjadikan gereja mandiri di Tanah Papua.
Dengan demikian, di Tanah Papua, GKI menjadi satu organisasi gereja yang modern. Pekerjaan Tuhan terus berlangsung dalam semua proses.
“Tuhan memberikan waktu kita di Tanah Papua untuk terus berperan menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah, bukan kekacauan,” tegasnya.
Lebih lanjut Pdt Hetty mengungkapkan, menjadi anggota GKI di Tanah Papua adalah orang yang diutus Allah untuk menjadi berkat.
GKI di Tanah Papua telah berbuat banyak untuk bagaimana menjadikan sebuah kekuatan di tengah dunia.
Meskipun di tengah perbedaan, namun Papua adalah tanah damai yang diberkati. “Mari kita terus berkreasi, berinovasi dan bekerja keras,” pintanya.
“Semoga di moment 68 tahun HUT GKI, kita bangkit dan terus merajut serta menjaga kebersamaan, juga merawat keberagaman,” pintanya lagi.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun