Kaliki, Suryapapua.com– “Terimakasih kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka bersama jajarannya yang telah memberikan perhatian dengan menghadirkan Gereja Syalom Kaliki di tempat ini. Sehingga Tuhan berbahagia. Dan, hari ini dilakukan pembaptisan sekaligus peresmian oleh Hamba Tuhan sekaligus menjadi tempat untuk Tuhan dimuliakan.”
Itulah ungkapan yang disampaikan Tokoh Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze saat memberikan sambutan usai pembaptisan Gereja Syalom Kaliki oleh belasan pendeta dan dilanjutkan pengguntingan pita oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka Kamis (26/10).
Lebih lanjut Jhon Gluba mengatakan, dengan moment di tanggal 26 Oktober ini, menjadi sebuah tonggak dari tempat sunyi untuk menyatakan bahwa Tuhan membutuhkan damai bagi umat-NYA.
Tempat ini, lanjut John Gluba, bukan tempat penaklukan. Daerah ini adalah persembahan Tuhan untuk menghadirkan DIA dengan damainya. Damai itu dijabarkan dengan bernyanyi, agar tidak ada tangisan.
Tuhan, menurut John Gluba, mengirim banyak sekali utusan yang datang kesini. Sehingga di momentum perayaan GKI ke-67, Tuhan menghadirkan semua orang datang menyanyi dan mendengarkan Firman Tuhan.
Ketua Panitia Pembangunan Gereja Syalom Kaliki, Yakobus Duwiri dalam laporannya mengatakan, pentahbisan serta peresmian gedung gereja ini sebagai sarana peribadatan bagi jemaat.
Jemaat GKI Klasis Kaliki, katanya, sebagai symbol kehadiran Allah di tengah umat Tuhan.
Untuk sumber pembangunan gereja, berasal dari Pemerintah Kabupaten Merauke. “Atas nama jemaat, saya menyampaikan terimakasih kepada Bapak Romanus Mbaraka yang begitu peduli memperhatikan pembangunan gereja ini,” ujarnya.
Selain itu, juga sumbangan dari para donatur serta lain-lain yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Jemaat Kaliki Harus Rajin ke Gereja
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dalam sambutannya menceriterakan tentang perjalanan pembangunan Gereja Kaliki hingga hari ini dilakukan pembaptisan sekaligus peresmian.
“Pembangunan gereja ini panjang, kita mencari bantuan untuk menyelesaikan secara perlahan-lahan,” ungkapnya.
Diakui jika pembangunan gereja lambat, namun firman mengatakan, semua indah pada waktunya dan hari ini selesai juga dan dilakukan pembaptisan serta peresmian.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka menyampaikan terimakasih kepada dua orang di Kurik yakni Arif serta Bowo yang selalu memberikan bantuan untuk penyelesaian pembangunan gereka tersebut. “Saya todong mereka dua bantu, ketika ada kesulitan dihadapi,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka berpesan kepada Jemaat Kaliki bahwa gereja ini sudah bagus.
“Saya berikan kesaksikan bahwa saya bersama Kaka John Gluba Gebze adalah anak kampung. Namun karena orangtua kami kerja di gereja, jadi Tuhan pakai kami menjadi pemimpin di atas tanah ini,” jelasnya.
“Jadi saya ingin katakan, Tuhan Yesus sayang kita semua untuk datang ke bumi. DIA tidak pilih engkau anak orang kaya atau anak orang bergelimang harta. Tetapi ketika waktu dan perutusan-nubuat-NYA nyata bagi orang, indah pada waktunya DIA pakai,” katanya.
Olehnya, Bupati Mbaraka meminta kepada masyarakat Kaliki agar jangan lupa berdoa dan harus terus datang ke gereja pada hari Minggu. Dari kehidupan yang tertinggal, suatu ketika Tuhan akan mengutus salah seorang anak Kaliki di sini menjadi anak hebat.
Wakil Sekretaris Badan Pekerja Sinode GKI di Tanah Papua, Pendeta Handry WD Kakiay dalam kesempatan itu menyampaikan selamat untuk Klasis GKI Merauke dengan telah diresmikan dan pentahbisan gedung Gereja Syalom Kaliki.
“Saya ingin sampaikan kepada kita warga GKI bahwa melalui suka cita dan pergumulan begitu panjang selama 11 tahun, akhirnya pembangunan gereja ini dari usia 37 tahun GKI Kaliki berdiri, hari ini ditahbiskan. Mari kita bersyukur kepada Tuhan,” ujarnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun