Merauke, Suryapapua.com– Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog) Merauke, Firman Mando mengungkapkan, penyerapan beras petani pada tahun sebelumnya, sangat kecil. Itu dikarenakan cuaca serta harga kurang tepat.
Hal itu disampaikan Kabulog kepada wartawan, kemarin. Menurutnya, kalau dari kualitas beras petani Merauke, telah memenuhi standard dengan kadar air maksimal 14 persen, broken 20 persen, butir menir 2 persen serta derajat sosoh 95-100 persen.
Selain kualitas bagus, produksi juga demikian dan harapannya adalah agar tidak seperti tahun kemarin. “Ya, oleh karena cuaca kurang baik dan berdampak terhadap hasil panen petani, juga harga kurang mendukung,” jelasnya.
Harusnya, lanjut dia, sudah ribuan ton beras masuk di gudang Bulog Merauke. Namun berbagai kendala termasuk cuaca, sehingga penyerapan menurun.
“Kami masih terus melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Merauke untuk mendapatkan gambaran tentang luasan lahan yang dibuka petani,” ujarnya.
Lebih lanjut Kabulog menjelaskan, hingga sekarang, sudah 160 ton beras telah diserap dari petani melalui mitra. “Kita baru lakukan penyerapan awal bulan Maret, karena petani baru memanen,” ungkapnya.
Selain penyerapan dari petani dioptimalkan, pembelian di pemerintah juga lumayan dengan harga sebelumnya Rp8.300/kg, naik menjadi Rp9.950/kg.
“Mudah-mudahan dengan harga ini di tingkat hulu hingga hilir dapat merasa puas. Artinya petani mendapatkan untung dan penggilingan juga demikian. Sehingga proses penyerapan di bulog lebih optimal,” ujarnya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun