Pengiriman Puluhan Anak Marind Kuliah di Luar Negeri Ditandai Penyerahan Dokumen

Pemerintahan593 views

Merauke, Suryapapua.com– Pengiriman puluhan anak Marind untuk kuliah ke sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat dan Rusia ditandai penyerahan dokumen oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka kepada dua perwakilan calon mahasiswa.

Ikut mendampingi saat penyerahan di auditorium Kantor Bupati Merauke, Selasa (20/12),  Founder dan CEO Papua Language Institute (PL), Samuel Tabuni,  Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, H. Marotus Solikah serta beberapa pejabat di lingkungan pemerintah setempat.

Founder dan CEO Papua Language Institute (PL), Samuel Tabuni dalam sambutannya mengatakan, siapa yang kuat pendidikannya, dialah sebagai pemenang.

Khusus di Kabupaten Merauke, terlebih  suku Marind, meski sudah berusia 120 tahun, namun belum dilihat secara nyata kemajuan pendidikannya  secara signifikan.

“Jadi tidak tergambar jelas pemimpin di tanah ini mengurus tanahnya mulai dari pemerintahan dan lain-lain, padahal  kita masih sangat minnoritas, inilah persoalan,” kritiknya.

Pimpinan PLI, Samuel Tabuni sedang berikan sambutan – Surya Papua/Yulianus Bwariat
Pimpinan PLI, Samuel Tabuni sedang berikan sambutan – Surya Papua/Yulianus Bwariat

Di tengah kondisi seperti begini, PLI memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang getol mengurus pendidikan.

“Perlu dicatat bahwa  ketika pemimpin yang fokus pada pendidikan, dia bicara  akan kemajuan daerah, karena pendidikan itu  adalah dasar ,” katanya.

“Bagi saya,  Bupati Merauke adalah seorang pemimpin yang mempunyai kemampuan lebih dan mampu melihat masa depan Suku Marind 10-20 tahun kedepan. Terimakasih lagi atas kepedulian dari pak bupati,” ujarnya.

Lebih lanjut Tabuni mengungkapkan, Merauke memiliki program unggulan pangan nasional mulai dari tanahnya yang luas, ikan luar biasa serta sumber daya alam lain. Namun sayang,  belum muncul manusia. Ini jadi masalah serius.

“Saya mencoba mengulangi satu pernyataan yang disampaikan pemimpin. Dimana orang minoritas kalau kemampuan pendidikan tinggi, bisa menguasai orang mayoritas. Ini terbukti dari Israel yang negaranya kecil, tetapi menguasai kita di bumi,” ungkapnya.

Jadi, lanjut Tabuni, suku Marind meskipun minoritas,  tetapi program yang dimulai Bupati Merauke serta PLI agar  menjadi unggulan yang harus  dikerjakan  secara terus menerus.

“Kami dari PLI akan membuat orang Marind  besar dan kuat di atas tanahnya,” katanya.

Bagi dia, Bupati Merauke mempunyai kapasitas. Lebih  dari 10 sampai 20 tahun mendatang,  puluhan anak yang akan dikirim kuliah ke Amerika Serikat dan Rusia ini,  akan menjadi Romanus Mbaraka dari Rusia dan Amerika nanti.

Dia juga meminta agar  10-20 tahun mendatang, suku Marind tidak seperti orang Betawi di Jakarta. “Lebih baik kita mengikuti pola dan cara kerja orang Bali. Dimana mereka mengelola potensi  Bali untuk orang Bali sendiri,” katanya.

“Kami telah berjuang dan terus mengurus anak-anak Papua kuliah ke luar negeri meski disana sini muncul kecurigaan. Tetapi PLI tetap pada komitmen dan prinsip. Karena di dalam lembaga ini,  tidak sembarang orang. Mereka adalah jebolan doctor dari sejumlah perguruan tinggi di luar negeri,” ungkapnya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Kenapa harus bawah nama Jawa dan betawi?? Mereka banyak yg sukses kok Merauke belum kota rasa nanti bukan sekarang pikir depan bukan belakang kata adalah doa