Merauke, Suryapapua.com– Khabar gembira bagi umat Katolik di Provinsi Papua Selatan, setelah Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC melakukan peletakan batu pertama pembangunan Seminari Tinggi Keuskupan Agung Merauke (KAME) Sabtu (13/09/2025).
Peletakan batu pertama pembangunan Seminari Tinggi KAME itu berlangsung di dalam Kompleks Rumah Bina Kelapa Lima atau tepatnya di belakang Seminari Pastor Bonus.
Hadir dalam peletakan batu pertama, para pastor serta siswa-siswi Seminari Pastor Bonus Merauke.
Sebelum kegiatan dilakukan, didahului ibadah yang dipimpin langsung oleh Uskup Mandagi.
Untuk diketahui, target pembangunan Seminari Tinggi KAME adalah 10 bulan sesuai planning dan atau perencanaan.
“Melalui ibadah singkat, sekaligus peletakan batu pertama, kita berdoa agar gedung dibangun menjadi suatu tanda kehadiran Allah yang akan menyediakan dan atau menyiapkan hamba-hamba-NYA di wilayah Keuskupan Agung Merauke,” ungkap Uskup Mandagi.
Suatu bangunan, lanjut Uskup Mandagi, harus didirikan atas dasar kuat, sehingga tetap berdiri kokoh-kuat meskipun muncul badai, tidak akan pernah runtuh.
Dasarnya, menurut Uskup adalah gereja mendengarkan sabda Allah dan melaksanakan.

Lebih lanjut Uskup Mandagi menegaskan, Keuskupan Agung Merauke akan runtuh kalau tidak didirikan atas dasar yang kuat.
“Dasar kuat itu siapa? Para imam. Keuskupan akan runtuh kalau imam-imam bekerja di keuskupan tidak tahu berdoa, hanya keliling hingga membuat uskup pusing,” kritiknya.
Lalu, demikian Uskup Mandagi, Imam-imam yang hidup tidak teratur, hanya akan merusak Keuskupan.
Ingat dan camkan bahwa keuskupan didirikan atas dasar yang kuat yakni para imam. Dimana harus baik dan benar-benar sesuai dikatakan Paus Fransiskus yakni dekat dengan Allah, uskup, umat serta sesama imam.
Diakhir sambutannya, Uskup Mandagi meminta semua orang termasuk para biarawan-biarawati untuk berdoa agar dengan adanya Seminari Tinggi Keuskupan Agung Merauke, muncul imam-imam baik di Keuskupan Agung Merauke.
“Kita pastikan bahwa dengan imam baik, keuskupan akan bertumbuh dan berkembang dalam kuantitas maupun kualitas,” tandasnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun






