Merauke, Suryapapua.com-“Jika umat sudah berbondong- bondong memberikan sumbangan selama misa inkulturasi untuk pembangunan Gereja Santa Theresia Buti, apakah para pejabat di Provinsi Papua Selatan, Kabupaten Merauke maupun Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS), DPRPS Papua Selatan serta DPRD Kabupaten Merauke akan ikut berkontribusi.”?
Itulah ‘tantangan’ disampaikan Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Matruty dalam sambutannya pada peletakan batu pertama pembangunan Gereja Peradaban Baru Buti Sabtu (04/09/2025).
Gereja Peradaban Buti, demikian Pastor Sipe, panggilan akrabnya sedang menanti uluran tangan para pejabat Katolik di Provinsi Papua Selatan, termasuk DPR kabupaten maupun provinsi juga MRPS.
“Kalian tidak akan kehabisan dana ketika memberikan dengan tulus. Karena Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunianya kepadamu, supaya dalam segala hal serta setiap waktu, kamu berlimpah limpah dalam setiap pekerjaan (2 korintus 9 ayat 8),” ungkap Pastor Sipe.
Dikatakan, umat Paroki Santa Thereresia Buti adalah mayoritas orang Marind. Suku yang memberikan kesempatan pertama kepada misionaris berkarya.
Selain itu, mempersembahkan tanah leluhur guna dijadikan kota pemerintahan baik kabupaten maupun provinsi.
Juga memberikan tanahnya untuk dijadikan tempat transmigrasi. Mereka sangat terbuka kepada siapa saja yang ingin datang tinggal bersama di Bumi Anim Ha.
“Jadi hari ini, orang Marind meminta kepada para pejabat agar tolong lihat gereja kami dibangun dengan total anggaran kurang lebih Rp24 milyar,” ujarnya.
Angka dimaksud, jelasnya, angka kecil dibandingkan jumlah kekayaan yang disumbangkan Papua Selatan untuk NKRI.
Lelang 38 Tiang Gereja

Lebih lanjut Pastor Sipe mengungkapkan, saat ini panitia sedang melelang 38 tiang gereja.
Setiap tiang, nilainya Rp38 juta. “Jika kita berhasil membagi habis tiang untuk menjadi tanggungjawab pejabat, maka telah membantu panitia dengan dana senilai Rp 1,4 milyar lebih,” tandasnya.
Mendengar proses lelang 38 tiang gereja tersebut, para pejabat provinsi maupun kabupaten, tidak berdiam diri.
Sebagian besar pejabat-pun berlomba-lomba membeli dan atau membayar tiang penyangga gereja yang ditawarkan Pastor Sipe.
Tidak hanya ratusan tiang penyangga gereja ditanggung pejabat provinsi maupun kabupaten, tetapi juga permintaan tanah timbun sebanyak 500 truk disanggupi dan siap dibantu.
Terhadap lelang puluhan tiang gereja maupun tanah timbun yang ditanggung pejabat, pastor Sipe menyampaikan banyak terimakasih atas kepedulian pejabat terhadap pembangunan Gereja Santa Theresia Buti.
Pastor Sipe menambahkan bagi pejabat yang menyumbang, telah disediakan sagu-sep–hasil kerja dari orang Marind untuk dibawa pulang.
Selain itu, anakan mangga serta klengkeng yang merupakan sumbangan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Merauke, Budi Catur.
“Ini pohon peradaban diberikan dan bisa ditanam di rumah masing-masing,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun