Merauke, Suryapapua.com– Meninggalnya Margaretha Apayaerai (51) tahun, seorang ibu rumah tangga ketika mendampingi anaknya saat karnaval dan pesta budaya yang berlangsung Kamis (9/2), mendapat perhatian serius dari Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.
Dimana tadi pagi, Bupati Mbaraka didampingi beberapa pejabat mendatangi kediaman almarhumah Margaretha di Kuper, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan sekaligus menyampaikan duka mendalam terhadap keluarga.
Saat ditemui Surya Papua Jumat (10/2), Bupati Mbaraka menjelaskan, tadi pagi bersama sejumlah pejabat, melayat sekaligus memberikan bantuan kepada keluarga almarhumah yang meninggal saat pelaksanaan festival dan pesta budaya.
“Dari penjelasan keluarga kepada kami, sesungguhnya almarhumah memiliki persoalan kesehatan yang pada tingkat untuk harus diobati. Namun ibu mempunyai semangat mendampingi anaknya mengikuti karnaval kemarin,” ujarnya.
Pihak keluarga juga, jelas Bupati Mbaraka, sangat paham akan meninggalnya almarhumah. Karena mereka keluarga taat ibadah. Semua itu karena rencana Tuhan, sehingga ibu dipanggil menghadap Tuhan.
Jadi, jelasnya, antara pawai budaya dan panggilan Tuhan, tak ada kaitan. Karena Tuhan memanggil seseorang sesuai kehendak-NYA dengan cara tersendiri.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka menjelaskan, Pemkab Merauke total mengurus almarhumah untuk sampai ke tempat peristirahatan terakhir.
“Saya sarankan kepada keluarga agar sebaiknya almarhumah dimakamkan di TPU Tanah Miring. Karena disana telah didesain infrastrukturnya secara baik, lalu penataan makam juga baik. Sehingga kedepan keluarga maupun cucu-cucunya bisa melihat kuburan almarhumah,” ungkapnya.
“Sekali lagi, saya atas nama pemerintah menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Ibu Margaretha. Karena meninggalnya pada ivent publik orang Merauke semua yakni festival serta pesta budaya,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun