Mengapa Segelintir Orang Masih ‘Doyan’ Produksi Sopi? Oretan Jurnalis Surya Papua

TAK henti-hentinya aparat kepolisian  baik di Satnarkoba Polres Merauke maupun polsek-polsek, terus  menggenjarkan operasi penertiban minuman lokal (milo) jenis sopi.

Langkah dan gerak cepat dilakukan itu, tidak lain bertujuan agar situasi kamtibmas  di Kabupaten Merauke tetap aman-kondusif.

Bahwa tidak dapat dipungkiri ketika orang meneguk ‘air kata-kata’ alias sopi dan teler-mabuk, kelakuan pun berubah 360 derajat.

Selain teriak-teriak sendiri di jalan seperti orang gila dadakan, juga melakukan hal-hal diluar batas kewajaran seperti pemerkosaan, pembunuhan serta tindak kriminal lain.

Sadar atau tidak sadar, para pelaku atau orang yang sering memproduksi milo jenis sopi, tak berpikir jikalau  perbuatan mereka, telah memakan banyak korban dari minuman tak mengandung unsur kesehatan tersebut.

Mengapa? Karena racikan atau campuran-nya, sekedar asal jadi. Intinya dimasak sekaligus disuling menjadi sopi, asalkan orang membeli dan minum hingga mabuk.

Menjadi pertanyaan adalah, apa dan faktor penyebab hingga segelintir orang itu masih dan terus memproduksi sopi? Apakah karena tidak ada pekerjaan lain digeluti-jalani  untuk mendatangkan uang?

Ataukah dengan memroduksi  sopi dan menjualnya, mereka lebih nyaman serta mudah-cepat mendapatkan uang?

Entalah! Hanya para pelaku yang tahu akan hasil dan atau keuntungan didapatkan dari penjualan minuman memabukan  dimaksud.

Namun demikian, disatu sisi, aparat kepolisian baik dari Satnarkoba Polres Merauke maupun polsek-polsek, terus ‘membombardir’ lokasi dan atau tempat produksi sopi.

Selain peralatan memasak disita, termasuk sopi hasil produksi, sejumlah pelaku-pun diborgol dan diseret ke Polres Merauke sekaligus diproses sesuai aturan hukum.

Hanya saja tidak kapok-kapok juga. Produksi secara sembunyi-sembunyi entah  di hutan, belakang rumah hingga kamar mandi, masih terus dilakukan.

Kapolres Merauke, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Leonard Yoga menegaskan, telah mengingatkan sekaligus menginstruksikan ke Satnarkoba Polres setempat, agar terus menyisir titik atau tempat yang sering menjadi tempat produksi sopi.

“Setiap apel pagi, saya ingatkan agar patroli dan operasi tidak boleh putus, harus kontinyu dilakukan,” tegasnya.

Kapolres Yoga menambahkan, dampak besar dari orang meneguk minuman lokal jenis sopi hingga mabuk, mengganggu kamtbmas serta tindak kriminal lain.

Sementara dari operasi yang berlangsung hari ini Senin (28/07/2025) dipimpin Kasat Resnarkoba Polres Merauke, Ipda Daniel Rumpaidus bersama empat anggotanya yakni Bripka Sulaiman Mani, Brigpol Wahyu Lesso, Briptu Prima Adi Nugraha serta Briptu Muh Ramlan berhasil menggerebek salah satu lokasi.

Lokasi itu tepatnya di rumah salah seorang warga di Jalan Jati-Jati, Kelurahan Rimba Jaya.

Hasilnya ditemukan sopi lima liter dalam jerigen, juga dua botol ukuran besar serta peralatan produksi seperti satu dandang sedang, kompor hock serta bambu sepanjang 2 meter.

Semua barang bukti, demikian Ipda Daniel, diamankan dan dibawa ke Polres Merauke untuk dimusnahkan.

“Memang kami datang, pelaku sudah menghilang dan tidak berada di rumah,” tandasnya. (Frans Kobun)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *