Merauke, Suryapapua.com– Menegangkan! Aksi bakar ban dilakukan ratusan orang asli Papua (OAP), tepatnya di depan Kantor Gubernur Papua Selatan Jumat (18/07/2025).
Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap kegiatan pembabatan hutan milik masyarakat Papua Selatan untuk kegiatan investasi yang tengah dilangsungkan dan atau sedang berjalan.
Dari pantauan suryapapua.com, api mengepul di tengah badan jalan, akibat tumpukan ban yang dibakar, sebagai bentuk ketidakpuasan Orang Asli Papua, setelah tanahnya digusur demi investasi.
Tampak aparat keamanan dari Polres Merauke, melakukan pengamanan ketat terhadap massa ditengah kepulan asap yang sedang membumbung tinggi ke langit angkasa.
Orasi perwakilan aksi demonstrasi-pun terus berlangsung. Dengan menggunakan pengeras, salah seorang orator menegaskan, tanah OAP telah diambil untuk investasi.
“Hari ini, rakyat kecil (OAP) di kampung-kampung sedang menangis akibat tanahnya digusur untik kegiatan investasi perkebunan kelapa sawit dan lain-lain,” ungkap orator itu.
“Saya ingin mengatakan bahwa Merauke sedang tidak aman-aman, karena berbagai persoalan termasuk pembabatan hutan milik Orang Asli Papua,” tegasnya.
Dalam kesempatan dimaksud, perwakilan demonstran meminta agar tetap tenang. “Hati kita boleh panas, tertapi harus tetap tenang. Tidak boleh melakukan tindakan anarkhis,” pintanya.
Orang Papua Selatan, menurutnya, tidak pernah melakukan tindakan anarkhis seperti membakar kendaraan maupun rumah. “Kami turun hari ini, hanya membakar ban di depan Kantor Gubernur Papua Selatan,” ungkapnya.
“Sekali lagi hentikan kegiatan investasi di Papua Selatan dengan melakukan pembongkaran hutan milik orang asli. Kami ingin selamatkan generasi sekarang maupun yang akan datang,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, massa juga meneriaki Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo dan memintanya harus bertemu untuk berdialog.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun






