Merauke, Suryapapua.com– Pelaksanaan misa inkulturasi yang dilangsungkan di Gereja Santa Theresia Buti setiap hari Minggu, terhitung sejak 3 Agustus 2025 dan nanti akan berakhir 23 November, jumlah dana yang telah dikumpulkan dan atau disumbangkan umat melalui setiap etnis mencapai Rp400 juta lebih.
Tidak hanya ratusan juta uang, tetapi juga 700 sak semen serta 500 lembar seng ikut disumbangkan.
Bantuan uang maupun material tersebut, akan digunakan untuk pembangunan Gereja Santa Theresia Buti yang baru.
Demikian laporan Pastor Paroki Santa Theresia Buti, Simon Petrus Matruty saat peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santa Theresia Buti Sabtu (04/09/2025) oleh Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC.
Juga Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze, Ketua MRPS, Damianus Katayu serta sejumlah pejabat lain.
Menurut Pastor Sipe, panggilan akrabnya, gagasan membangun Gereja Peradaban Buti, telah dimulai sejak 8 tahun silam saat paroki dipimpin Pastor Yakobus Priyono serta Pastor Pius Oematan.

Tahapan demi tahapan dilakukan kedua imam tersebut mulai dari diskusi tentang tempat, penyelesaian status tanah dan lain-lain.
Lalu, jumlah dana yang berhasil dikumpulkan kedua pastor itu sangat fantastis mencapai Rp 500.000.000.
“Pada kepemimpinan saya sebagai Pastor Paroki Santa Theresia Buti, kami mendapatkan banyak kemudahan untuk menjadikan gagasan besar menjadi sebuah kenyataan,” ungkapnya.
Melalu proses diskusi serius, panitia pembangunan gereja yang dinahkodai Yoseph Bladib Gebze (Bupati Merauke) dibantu Isak Layaan, diputuskan gedung gereja sesuai gambar yang dipampang sesuai hasil desain arsitek.
Untuk keseluruhan anggaran pembangunan gereja, demikian Pastor Sipe, Rp24,58 milyar.
“Bagi kami nilai bangunan ini layak untuk sebuah bangunan Gereka Buti sebagai gereja peradaban,” tegasnya.
Gereja peradaban ini telah menarik banyak simpati umat Katolik di Merauke melalui misa inkulturasi yang dilangsungkan.
Melalui misa inkulturasi, katanya, umat berlomba-lomba memberikan sumbangan untuk pembangunan Gereja peradaban Buti. Mengapa? Karena jumlah sumbangan bertambah banyak.
“Saya atas nama pengurus dewan paroki dan seluruh umat menyampaikan banyak terimakasih atas partisipasi yang sangat luar biasa dilakukan umat Katolik dengan memberikan sumbangan pribadi guna pembangunan Gereja Santa Theresia Buti,” ungkapnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun