Boven Digoel, Suryapapua.com– Sagu sep merupakan kuliner tradisional yang khas dari Papua Selatan. Memiliki cita rasa gurih membuat makanan khas orang Papua satu ini tidak kalah lezat dengan makanan tradisional yang berasal dari daerah lain dan merupakan budaya kuliner yang harus dilestarikan.
Hal inilah yang mendorong PT Tunas Sawa Erma B (TSE B) melalui kegiatan komunikasi bulanan berkolaborasi dengan masyarakat khususnya mama – mama Papua dalam acara demo memasak sagu sep sebagai bentuk pelestarian makanan tradisional khas orang Papua ini di Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan Sabtu (26/8).
Panganan atau kudapan tradisional ini di proses dengan mencampurkan tepung sagu dan kelapa yang diolah menjadi satu dan ditambahkan daging sekaligus rempah – rempah untuk menambah cita rasa. Yang unik dari pembuatan sagu sep ini adalah dimasak dengan menyiapkan api untuk membakar batu berukuran sebesar kepalan tangan yang biasa disebut dengan tradisi bakar batu.
Selain menggunakan cara di bakar menggunakan batu, sagu sep sendiri dapat dimasak dengan menggunakan arang kayu. Adonan sagu sep yang sudah terbungkus rapat dengan daun pisang secara perlahan akan matang karena uap panas berasal dari batu yang dibakar atau bara api dari arang kayu.
“Kunjungan yang dilakukan pihak perusahaan ini merupakan hal positif, apalagi dengan mengajak mama-mama di kampung untuk memasak makanan khas tradisional kami. Saya harap kegiatan di saat ini dapat memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal yang berada di tempat kami,” tutur Germanus Vite, salah satu ketua marga yang memberikan apresiasinya pada pihak perusahaan.
PT TSE B merupakan anak usaha dari Tunas Sawa Erma (TSE) Group yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit di Papua, yang berkomitmen dalam penerapan tata kelola sawit berkelanjutan dan terus berinovasi untuk mengedepankan tanggung jawab dibidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan dan infrastruktur.
Penulis : Fionny
Editor : Frans Kobun