Merauke, Suryapapua.com– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI membeberkan data tentang angka kemiskinan serta jumlah anak tak sekolah baik di jenjang pendidikan SD, SMP serta SMA/SMK di wilayah Provinsi Papua Selatan.
Data-data itu dibeberkan dalam rapat koordinasi pemberantasan korupsi terintegrasi wilayah Papua Selatan yang berlangsung di Hotel Corein Senin (8/5).
Rapat itu dihadiri Penjabat Gubernur Papua, Apolo Safanpo, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, Bupati Boven Digoel, Hengky Yaluwo, Bupati Asmat, Elisa Kambu serta Penjabat Bupati Mappi, Michael Gomar serta pejabat dari organisasi perangkat daerah dari provinsi maupun empat kabupaten.
Dalam kesempatan itu, Kepala Satgas V KPK RI, Dian Patria membeberkan angka kemiskinan maupun anak tak sekolah untuk empat kabupaten di Provinsi Papua Selatan.
Untuk Kabupaten Merauke, jumlah anak SD tidak sekolah 11.545, SMP 14.368 anak serta SMA/SMK 10.322 anak. Dengan demikian, total keseluruhan anak dari tingkat SD sampai SMA/SMK tak sekolah 36.252 anak.
Sedangkan Kabupaten Boven Digoel, SD 2.592 anak, SMP 14. 384 serta SMA/SMK 10.323 anak tak sekolah. Total keseluruhannya 8.020 anak.
Lalu Kabupaten Mappi, 13.758 anak SD tak sekolah, SMP 9.609 anak, SMA/SMK 3.416, sehingga total seluruhnya 26.783 anak. Sementara Kabupaten Asmat, 10.618 anak SD, SMP 7.043 anak, SMA/SMK 4.273. Total keseluruhan 21.933 anak tak sekolah.
Dengan demikian, lanjut Dian, jumlah anak SD dari empat kabupaten yang tak sekolah 38.513, SMP 34.316 anak serta SMA/SMK 20. 160 anak.
Khusus angka kemiskinan, Kabupaten Merauke, 230.332 orang (37,21 persen), Boven Digoel 64.215 orang (66,89 persen), Mappi 101.255 orang (23,66 persen) dan Asmat 110.105 (59,6 persen). Totalnya 511.617 orang atau 70,53 persen untuk empat kabupaten.
Lebih lanjut Dian menegaskan, apa yang disebutkan atau dirincikan sehubungan dengan jumlah anak tak sekolah maupun angka kemiskinan, tidak bermaksud menjatuhkan pemerintah dari empat kabupaten.
“Data yang kami sampaikan ini, sekaligus menjadi masukan dan juga bahan evaluasi kedepan,” ungkapnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
Banyak sekali. Pemerintah perlu memperhatikan ini kasihan generasi muda tidak mendapatkan akses pe didikan dan bahkan yang saat ini sudah bersekolah saja kondisi sekolah sangat memperihatinkan😪😪