Ketika Yoseph Bladib Gebze, Bupati Merauke Teteskan Air Mata Dari Atas Mimbar

Laporan Utama165 views

Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze didampingi isteri tercinta mengikuti perayaan misa di Gereja Katolik Santa Theresia Buti Minggu (09/03/2025).

Tentunya kehadiran Yoseph Bladib Gebze menjadi perhatian khusus bagi umat setempat. Mengapa? Karena semua tahu bahwa beliau menghabiskan waktunya sangat lama selama kurang lebih 9 tahun menjadi Ketua Dewan Paroki Santa Theresia Buti.

Banyak suka duka dialami- dijalani bersama umat, juga berbagai tantangan dilalui ketika berjalan serta bergandengan tangan dengan umat selama sembilan tahun di paroki tersebut.

Dengan demikian, tidak mengherankan ketika Yoseph Bladib Gebze diberikan kesempatan menyapa umat dari atas mimbar, meneteskan air mata sebelum berbicara lebih lanjut.

Dari pantauan suryapapua.com, selama beberapa menit, Bupati Bladib Gebze terdiam. Buliran air mata itu terus jatuh membasahi pipinya. Suasana itupun membuat ratusan umat ikut terhayut dalam kesedihan.

Dalam sambutannya, Bupati Bladib Gebze mengungkapkan, kurang lebih 9 tahun menjadi Ketua Dewan Paroki Santa Theresia Buti. Bersyukur kepada Tuhan karena dari waktu ke waktu, umat terus bertambah banyak dan terlibat dalam berbagai kegiatan entah di lingkungan-lingkungan, stasi maupun gereja.

Dikatakan, saat pergantian pengurus Dewan Paroki Santa Theresia Buti  maupun pastor paroki dari RD Pius Oematan kepada RD Simon Petrus Matruti, diberikan informasi juga.

Hanya saja, lanjutnya, tidak bisa hadir lantaran sedang berada di luar Merauke.

“Saya berterimakasih karena saat ini Pastor Simon Petrus Matruti terus menjalankan tugas membimbing sekaligus mendampingi umat dengan penuh semangat,” katanya.

Beberapa agenda atau kerja sudah dilakukan Pastor Sipe yakni mengunjungi umat dari rumah ke rumah baik di lingkungan maupun stasi-stasi.

Tentunya, lanjut Bupati Bladib Gebze, umat membutuhkan sentuhan kasih dari gembala. “Ya, ketika pastor sudah berkunjung, kita umat perlu menunjukkan kepedulian serta keterlibatan, itu paling penting,” pintanya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *