Merauke, Suryapapua.com-Dalam beberapa hari terakhir, kunjungan Pastor Paroki Santa Theresia Buti, RD Simon Petrus Matruti dari rumah ke rumah, lingkungan-lingkungan, dua stasi hingga kombas terus dilakukan.
Tentu ini merupakan komitmen Pastor Sipe, panggilan akrabnya untuk lebih dekat dengan umat.
Sekaligus menunjukkan bahwa seorang pastor tidak semata berdiri di depan mimbar pada hari Minggu memimpin perayaan misa dan berkhotbah.
Lebih dari itu-pada hari biasa lain, kaum berjubah-pun akan ‘turun gunung’ meliihat, mendengar dan memberikan motivasi kepada umatnya.
Setelah dua pekan lalu dilakukan serahterima dari pastor sebelumnya, RD Pius Oematan, Salah satu komitmen RD Simon Petrus Matruti adalah mengunjungi umat.
Selain dari rumah ke rumah, Pastor Sipe-pun mengunjungi umat di lingkungan, dua stasi serta kombas.
Satu dari sejumlah lingkungan yang dikunjungi yakni Lingkungan Santa Lidwina. Selain bertemu pengurus serta umat dalam jumlah banyak, Pastor Sipe juga bergerak dari rumah ke rumah berjumpa umat sekaligus berdialog dan memberikan berkat.
Tidak dapat dipungkiri ketika kedatangan Pastor Sipe, mendapat sambutan luar biasa dari umat. Karena keinginan serta harapan umat agar mereka-pun ‘disentuh’ meskipun sebentar saja akhirnya terjawab.
Dalam dialog itu, sejumlah umat membeberkan persoalan yang tengah dihadapi dari waktu ke waktu mulai dari belum menikah secara gereja, meskipun telah hidup serumah dan dikarunia anak, krisma hingga permandian.
Inilah realita sesungguhnya dialami serta dirasakan umat Paroki Santa Theresia Buti yang nota bene adalah orang Marind (pemilik negeri dalam kota).
Hal lain disampaikan umat adalah terkait ekonomi keluarga. Banyak tidak tidak memiliki pekerjaan tetap dan menggantungkan hidup kepada orang lain.
Selain itu, anak-anak tidak bisa sekolah dengan baik, lantaran ekonomi keluarga tak mendukung.
Ketua Lingkungan Santa Lidwina, Lousyana Soway menyampaikan banyak terimakasih kepada Pastor Paroki Santa Theresia Buti, RD Simon Petrus Matruti yang sudah menemui umat dari rumah ke rumah sekaligus berdialog langsung dan memberikan berkat.
“Ya, apa yang disampaikan umat di lingkungan saya seperti demikian dan benar-benar dialami dari tahun ke tahun,” ungkapnya.
Soway berharap agar apa yang diutarakan, sekiranya dapat ditindaklanjuti, terutama umat yang belum menikah, permandian, komuni hingga sakramen perkawinan.
Menanggapi berbagai keluhan yang disampaikan umat di sejumlah lingkungan, stasi maupun kombas termasuk di lingkungan Santa Lidiwina, Pastor Paroki Santa Theresia Buti, RD Simon Petrus Matruti mengungkapkan, akan segera menindaklanjuti.
“Saya sudah mencatat dan merekam dengan baik berbagai keluhan disampaikan umat. Ini menjadi catatan dan prioritas untuk ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun