Merauke, Suryapapua.com– “Jabatan kepala sekolah adalah jabatan negara. Jadi ketika diganti, jangan tahan data, kasi pecah kaca jendela, bersungut-sungut dan tak berbicara dengan pengganti. Ini tidak boleh dilakukan. Karena dalam Firman sesuai ajaran agama saya Katolik dikatakan, Tuhan bilang indah pada waktunya anda akan dikasi.”
Demikian pesan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat melakukan penyerahan SK kepada para kepala sekolah tingkat TK, SD, SMP hingga SMA/SMK di auditorium kantor bupati, kemarin. Menurutnya, perlu digarisbawahi jabatan adalah milik negara, sehingga ketika diganti harus terima.
“Jadi sadar diri, sehingga tidak terjadi yang namanya pos power syndrome,” pintanya.
Untuk diketahui saja, pos power syndrome adalah suatu kondisi kejiwaan yang umumnya dialami orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan diikuti dengan menurunnya harga diri.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka menegaskan, saat diganti, harus diterima. Karena mulai dilantik, telah disadari bahwa jabatan itu bukan punya pribadi atau perorangan, tetapi punya-nya negara.
“Saya memberikan contoh saja ketika kepala puskesmas diganti beberapa waktu lalu, ada yang bicara dan ngomel sana-sini,” katanya.
“ Lalu saya tanya ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Nevil Muskita, memang di puskesmas uang banyak sekali kah, sehingga orang bersungut? Saya jadinya bingung juga,” ungkapnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun