DISKUSI dan pembahasan seputar politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 November 2024 baik bupati maupun gubernur, tak pernah habis.
Dari mulut ke mulut di setiap strata, entah masyarakat bawah, menengah hingga atas termasuk para elit, tak habis-habisnya bicara politik hingga ‘mengelus’ jagonya masing-masing.
Untuk diketahui, setelah pemekaran sejumlah daerah otonom baru (DOB) di Indonesia termasuk di Papua, Papua Selatan masuk dalam salah satu provinsi.
Dengan demikian, dalam pemilihan umum (Pemilu) Pebruari 2024 lalu, selain pemilihan legislatif untuk empat kabupaten yakni Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat, juga calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Selatan.
Hasilnya pun diketahui, bahkan sudah ditetapkan dalam pleno oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Selatan pekan lalu.
Dimana 35 caleg DPRPS terpilih dari sejumlah partai politik, dipastikan siap dilantik sekaligus akan duduk di kursi ‘empuk’ legislatif.
Dari catatan Surya Papua, PDI-Perjuangan dipastikan memegang palu Ketua DPRPS, lantaran memiliki tujuh kursi. Menyusul Partai NasDem dengan 6 kursi menjadi Wakil Ketua I serta Partai Gerindra (5) kursi yang akan menempati Wakil Ketua II.
Dengan hitung-hitungan kursi tersebut, PDI-P dapat mengusung Calon Gubernur Papua Selatan bersama wakilnya sendiri, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain, lantaran memiliki 7 kursi.
Sementara Partai NasDem, Gerindra maupun sejumlah parpol lain yang memiliki keterwakilan di DPRPS, harus berjibaku dan atau bekerja keras mencari partai koalisi sebagai persyaratan mutlak agar bisa mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena sesuai sarat dan amanat undang-undang, harus tujuh kursi di lembaga legislatif baru mengusung calon.
Sejauh pemantauan dan pengamatan Surya Papua di lapangan, PDI-P masih ‘malu-malu’ tampil kedepan membeberkan secara langsung jago yang hendak diusungnya, meskipun sejumlah kader telah mendaftar, sebut saja Eduardus Kaize.
Sementra Partai NasDem, sudah dapat dipastikan akan mengusung kadernya sendiri yakni Romanus Mbaraka yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Papua Selatan untuk ‘fait’ dalam Pilgub.
Sejauh ini, Romanus Mbaraka yang juga Bupati Merauke, mengantongi rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem. Selangkah lagi, B1KWK akan dikantongi pula.
Bahkan, Romanus Mbaraka juga mengantongi secara resmi rekomendasi Partai Amanat Nasional (PAN) yang memiliki satu kursi di DPRPS dari Daerah Pemilihan (Dapil) III Mappi.
Dengan demikian, Romanus Mbaraka tak perlu ‘pusing tujuh keliling’ mencari tambahan partai lagi guna maju bertarung dalam Pilgub Papua Selatan.
Lalu, apakah Romanus Mbaraka sendiri merasa sudah cukup dengan dua kendaraan politik itu untuk bertarung? Hanya Tuhan dan Romanus Mbaraka sendiri yang tahu.
Rumor yang kencang beredar belakangan, kemungkinan tiga sampai empat Bakal Calon Gubernur Papua Selatan bertarung, diantaranya Apolo Safanpo (Penjabat Gubernur Papua Selatan), Romanus Mbaraka, Edoardus Kaize serta Nikolaus Kondomo.
Selain Partai NasDem maupun PDI-P yang akan mengusung kadernya maju bertarung di Pilgub Papua Selatan, masih terdapat sejumlah partai lain yang hingga kini belum ‘membuka mulut’ menyatakan secara terang-terangan usungan yang dijagokan.
Sebut saja seperti DPD Partai Gerindra Papua Selatan dibawah nahkoda Viktor Ohoiwutun yang memiliki 5 kursi DPRPS, tak kunjung bersuara, meskipun sejumlah bakal calon sudah mendaftar beberapa waktu lalu.
Rupanya, lagi-lagi desas desus yang berkembang, dua nama Calon Gubernur Papua Selatan direkomendasikan ke Ketua Umum, Prabowo Subianto. Kedua nama tersebut adalah Apolo Safanpo serta Romanus Mbaraka.
Seru dan semakin seru! Kenapa? Kini publik Merauke sedang menunggu dan tidak sabar lagi akan rekomendasi hingga B1KWK yang akan ditandatangani sekaligus diterbitkan Prabowo Subianto.
Siapakah yang beruntung meluluhkan hati Prabowo Subianto? Apakah Romanus atau Apolo? Tergantung manuver serta mainan politik yang dilancarkan di DPP Partai Gerindra oleh keduanya maupun timnya sendiri.
Tentu itu semua tidak terlepas dari jam terbang, lobi dan atau komunikasi politik dibangun hingga dapat menembus ke 01 Gerindra yakkni Prabowo Subianto. Semoga!
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun