TIDAK bermaksud menjatuhkan dan atau menjelek-jelekan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan lain termasuk tim suksesnya yang sedang bergerilya melakukan kampanye terbatas maupun terbuka kepada masyarakat baik dalam kota maupun kampung-kampung.
Ketika menyampaikan visi-misi, tentu masih sebatas bicara nanti dan akan dilaksanakan.
Dengan demikian, belum bisa dijadikan titik tolak atau indikator oleh pemilih (rakyat;red) ketika menjatuhkan pilihan tepat di bilik suara 27 November 22024.
Pemilih sekarang sudah sangat cerdas. Mereka lebih melihat dan menilai apa yang sudah pernah dibuat-dilakukan calon pemimpinnya. Tidak sekedar retorika serta omong doang (omdo) dari atas panggung.
Sekalipun kandidat maupun petinggi partai pengusung tampil gagah berani bersuara lantang dari atas panggung dengan segala macam tetek-bengek bahasa guna ‘membius’ dan mengambil hati rakyat, namun dampaknya tak terlalu signifikan.
Sekali lagi catat dan ingat bahwa, rakyat lebih cendrung akan menjatuhkan pilihan kepada calon pemimpin yang sudah berbuat atau menghasilkan sesuatu selama ini untuk kepentingan umum.
Kembali tentang kegiatan kampanye Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka-Albert Muyak yang dilakukan di sejumlah titik, lebih kepada kampanye terbatas.
Dalam penyampaian visi-misi, baik Romanus-Muyak selalu berbicara apa adanya yang telah mereka buat dan tinggal dilanjutkan ketika rakyat memberikan mandat kepada mereka memimpin Provinsi Papua Selatan lima tahun kedepan.
Sejumlah program disampaikan diantaranya pendidikan yang meliputi pengiriman anak-anak untuk melanjutkan studi ke sejumlah perguruan tinggi di luar negeri. Program ini sudah dijalankan Romanus saat menjabat sebagai Bupati Merauke.
Tentunya program dimaksud akan berlanjut untuk empat kabupaten (Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat).
Masih dengan pendidikan, sudah menjadi program prioritas membebaskan semua biaya pungutan yang diambil dari sekolah selama ini seperti uang komite, seragam sekolah, buku tulis dan lain-lain.
Lalu komitmen Romanus-Muyak dengan hastag MASAK POHON adalah mewajibkan anak-anak Papua di empat kabupaten (setiap rumah), wajib tamat SMA.
Sementara di bidang kesehatan, program prioritas yang sesegera di eksekusi adalah pembangunan Rumah Sakit Rujukan Papua Selatan di belakang perumahan veteran di Kelurahan Kamundu.
Lahan telah dibebaskan Romanus Mbaraka, termasuk juga infrastruktur kesana seperti pengecoran badan jalan.
Sementara di bidang pemerintahan termasuk pengelolaan keuangan daerah, Romanus-Muyak sudah sangat matang, karena sangat mengetahui serta memahami ‘isi perut’ birokrasi itu sendiri.
Albert Muyak, Calon Wakil Gubernur Papua Selatan paham betul tentang pengelolaan keuangan, karena dari staf hingga menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Merauke, mengurus dan mengelola administrasi keuangan.
Kemampuan serta kapasitas seorang Muyak tidak diragukan, karena membawa Kabupaten Merauke selama beberapa tahun meraih prestasi dengan WTP sesuai penilaian BPK dalam pengelolaan keuangan daerah.
Sementara berbicara tentang pertanian, ‘pakarnya’ ada di Romanus Mbaraka.
Gebrakan serta terobosan mengurus pertanian tidak diragukan lagi. Banyak hal sudah dilakukan mulai dari distribusi alsintan, membantu perbaikan saluran irigasi dan lain-lain.
Masih ingat terakhir adalah oretan tangannya ke Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, ratusan alsintan didatangkan sekaligus membuka lahan pertanian masyarakat yang selama ini dibiarkan begitu saja, namun dengan kesepakatan bagi hasil setelah panen padi.
Bicara tentang infrastruktur, itu juga menjadi prioritas Romanus-Muyak untuk dieksekusi setelah terpilih dan dilantik.
Buah tangan serta hasil karya nyata Romanus Mbaraka sudah ada seperti Kantor Bupati Merauke, Libra, Kantor Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) yang sedang dalam proses penyelesaian, ruas jalan baik dalam kota, distrik maupun kampung-kampung.
Puluhan Tahun Baru Terjawab
Berbicara tentang infrastruktur jalan terutama dalam kota, harus diakui bahwa belum semua dilakukan pengaspalan baik gang-gang di setiap kelurahan.
Namun demikian, ada sebagian besar gang jalan sudah diaspal sebut saja di Ampera 5, Kelurahan Maro yang dilakukan pengaspalan badan 2022 silam.
Puluhan tahun lamanya, masyarakat di Jalan Ampera berteriak jalan mereka rusak. Pada akhirnya terjawab ketika Romanus Mbaraka memimpin Kabupaten Merauke di periode kedua.
Kini jalan sudah diaspal dan masyarakat leluasa melakukan aktivitas sebagaimana biasa.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun