Ibadah Syukur HUT PI ke-167, Jemaat GKI Klasis Merauke Padati GOR Hiad Sai

Laporan Utama1,101 views

Merauke, Suryapapua.com– Untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pekabaran Injil (PI) ke-167 di Tanah Papua, jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Klasis  Merauke  mengikuti ibadah syukur yang berlangsung di GOR Hiad Sai.

Ibadah syukur  tersebut, dihadiri juga oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka musyawarah pimpinan daerah (Mupsida) serta denominasi gereja lain.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT PI ke-167, Albert Rapami  dalam laporannya mengatakan, tanggal 5  Pebruari 1855 adalah titik awal tibanya kabar baik Injil Kerajaan Allah yang dimulai dari Manokwari.

Pada tanggal tersebut, jelas Rapami, dua penginjil yakni Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler, tiba di depan bibir teluk Doreh yang kini dikenal Teluk Doreri.

Lalu menahbiskan seluruh pekerja pekabaran Injil melalui kata-kata tahbisan, “Dengan nama Tuhan, kami menginjakkan kaki di tanah ini.” Sejak itulah injil yang merupakan kekuatan, menyebar ke seluruh Tanah Papua.

Untuk pelaksanaan  ibadah HUT,  mengusung thema kuasa Yesus Kristus yang telah membebaskan kita. Sejumlah rangkaian kegiatan telah dilaksanakan sebelumnya yakni jalan santai, senam massal, pertandingan voli serta pawai.

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka berikan sambutan – Surya Papua/Frans Kobun
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka berikan sambutan – Surya Papua/Frans Kobun

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dalam sambutannya mengatakan, “Kita telah merayakan kelahiran Yesus Kristus. DIA lahir membawa keselamatan serta firman  ke bumi.”

Bahkan, menurut Bupati Mbaraka, Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler  telah membawa kabar Injil. Mereka datang  sendiri melalui perutusan dan hari ini diperingati. Setelah Injil  tiba di Tanah Papua, disebarkan.

“Kita semua harus percaya bahwa Injil adalah Tuhan Yesus sendiri. Kita percaya karena DIA menyelamatkan manusia,” katanya.

Bupati mengajak kepada semua jemaat agar mewartakan kabar kasih-NYA.  Semua orang agar menjadi panji Kristus dan mewartakan ke seluruh pelosok tanah Anim Ha. Karena disana ada keselamatan serta persaudaraan.

Dikatakan, hanya  injil yang tak membedakan anda dari suku mana. Injil yang melahirkan itu, sehingga semua menjadi satu saudara.

“Mari  untuk  terus  berkarya dengan jujur dan baik di bumi Anim Ha. Tahun ini  saya memberikan dana ke sejumlah gereja. Olehnya digunakan dengan baik dan jujur demi memuliahkan nama Tuhan,” pintanya.

Diakhir sambutannya, Bupati Mbaraka meminta kalau ada orang Marind di samping kiri dan kanan, peganglah tangan mereka sekaligus lihat untuk maju secara bersama-sama.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *