Merauke, Suryapapua.com– Harga kopra di kampung-kampung di Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan sangat menyedihkan. Betapa tidak, hasil kerja keras rakyat mengola kelapa dengan cara dicincang, sekaligus dijemur atau diasap hingga kering dan menjadi kopra, hanya dihargai Rp2.500/kg.
Para tengkulak yang bergerak dari satu kampung ke kampung lain membeli kopra rakyat, seenak perut mempermainkan harga tanpa berpikir cucuran keringat rakyat kecil yang dengan susah payah mengola kopra.
Kepala Kampung Okaba, Yohanes Mahuze kepada Surya Papua Selasa (02/01/2024) mengakui harga kopra sekarang sedang jatuh yakni Rp2.5000/kg. “Ya, beginilah kondisi sesungguhnya yang terjadi di lapangan,” ungkap Yohanes.
Meskipun harganya merosot, masyarakat dari kampung-kampung di Distrik Okaba, tetap menjual. Karena itu menjadi salah satu sumber pendapatan untuk mendapatkan nilai uang, sekaligus bisa membeli kebutuhan sehari-hari seperti beras dan lain-lain.
“Memang banyak tengkulak membeli di kampung-kampung. Lalu menjual kembali ke salah seorang penampung di Okaba yakni Haji Baba,” jelasnya.
Diapun mengaku tak bisa melakukan intervensi kepada para tengkulak yang membeli kopra dengan harga seperti demikian. “Ya, itu kewenangan pemerintah menertibkan,” katanya.
“Terkadang harga kopra hanya naik sampai Rp5.000/kg. Namun tidak bertahan lama. Setelah itu akan turun hingga Rp2.500/kg,” ujarnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun