Bupati Bladib Gebze Ingatkan Masyarakat Tidak Serta-Merta Memercayai Bahasa Medsos

Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak serta merta memercayai bahasa-bahasa yang ‘dihambur’ melalui media sosial, terkait kasus-kasus yang terjadi belakangan, termasuk pembunuhan Julia Risky beberapa hari lalu.

Permintaan itu disampaikan Bupati Bladib Gebze dalam sambutannya pada FGD yang berlangsung di Swiss belhotel Jumat (31/10/2025) dihadiri Muspida,  para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta stakeholder lain.

“Kita gelar FGD hari ini, sekalian menyikapi kejadian beberapa hari terakhir,” katanya.

Pemkab Merauke bersama Forkopimda, terus melakukan pemantauan terhadap kondisi yang sedang terjadi.

“Saya minta masyarakat jangan melihat bahasa-bahasa medsos, lalu salah persepsi terhadap kondisi riil dilapangan. Ini perlu  digarisbawahi,” pintanya.

Bupati Bladib Gebze mengakui  segelintir orang tanpa berpikir panjang membuang bahasa di medsos yang belum tentu dipercaya keakuratan-nya.  Mereka tak memperhatikan dan melihat secara baik fakta sesungguhnya terjadi.

“Ini menjadi cacatan dan harus diperhatikan baik. Pemerintah terus berkomitmen menjada ketenteraman serta ketertiban umum,” ujarnya.

Kabupaten Merauke, Demikian Bupati Bladib Gebze, aman-kondusif. Jadi masyarakat tak perlu terprovokasi dengan situasi yang terjadi belakangan.

“Mungkin saja ada kejadian insidentil yang tak terencana dilakukan, karena dendam terhadap seseorang,” tegasnya.

Point Kesepakatan

“Kami ingin agar dalam pertemuan ini, disepakati bersama apakah perlu dihidupkan siskamling sekaligus digerakan gotong royong menjaga keamanan?  lalu satgas pengamanan lingkungan dan lain-lain. Tujuannya agar menjaga keamanan serta lingkungan.”

Hal itu diutarakan Wakil Bupati Merauke, Fauzun NIhayah ketika memberikan sambutan dalam kegiatan FGD.

Pemkab Merauke menginisiasi untuk pertemuan ini, karena bicara keamanan dan ketertiban, bukan tugas pemerintah dan aparat keamanan semata.

Lebih dari itu adalah tanggungjawab semua orang. “Bapak-ibu yang hadir dalam pertemuan adalah orang pilihan yang harus membantu kami,” pintanya.

Persoalan yang terjadi di masyarakat, menjadi tugas bersama. Jadi  tokoh masyarakat, tokoh agama serta FKUB  memaksimalkan secara bersama-sama.

“Memang terkadang berita di medsos, membuat ketakutan berlebihan karena disebar dan dibagikan ke banyak orang.  Harusnya perlu  disharing atau difilter,” ujarnya.

“Mari kita memberikan pemahaman kepada rakyat bahwa Merauke harus menjadi rumah kita bersama yang nyaman—aman untuk tinggal sekaligus beraktivitas dengan baik setiap hari,” pintanya lagi.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *