Merauke, Suryapapua.com– Buntut aksi demonstrasi puluhan tenaga honorer baik perawat, bidan serta karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, sehubungan dengan gaji dan insentif yang belum dibayarkan, dr. Ignatius Yerry Mario (Direktur RSUD) menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatan.
Penegasan itu disampaikan dokter Mario dihadapan puluhan pendemo di halaman RSUD Merauke Senin (19/12). “Saya menjabat sebagai direktur Maret 2022 dan insentif mereka tidak dianggarkan,” katanya.
Dari situ, lanjut Mario, ia berusaha memperjuangkan sesuai kemampuan keuangan daerah. “Lalu apakah saya salah? Semua butuh proses. Untuk mendapatkan itu perlu payung hukum dan telah saya lakukan dan naikkan gaji tenaga honorer,” ungkapnya.
“Saya berterimakasih dengan adanya aksi protes yang dilakukan para nakes honorer. Tetapi perlu digarisbawahi, hak para nakes sudah sangat transparan diperjuangkan. Buktinya tahun 2021 tak dianggarkan, tahun 2022 diperjuangkan dan dialokasikan,” jelasnya.
“Semua sudah diperjuangkan, tetapi tenaga honor di rumah sakit tak sabar. Padahal sebelum tanggal 7 Desember saya masukan dan tinggal proses pencarian. Hanya tinggal tunggu waktu tepat saja,” katanya.
Ditegaskan, dirinya tetap berpegang teguh terhadap aturan yang telah ditetapkan.
“Dengan adanya surat pada September 2022, saya sangat hati-hati, karena uang yang keluar saya tandatangani. Makanya lebih aman, kita bikin laporan keuangan sebagai hutang belanja agar diaudit. Begitu audit aman, tahun depan sudah bisa kita bayarkan,” katanya.
Dokter Mario kembali menegaskan, jika dirinya dinilai tidak mampu memimpin RSUD Merauke , silahkan saja diganti orang lain yang mungkin lebih baik menjalankan managemen ini.
“Jujur saya tidak mau ambil resiko, lebih baik saya mengundurkan diri dari pada saya dan anak istri jadi korban karena diharuskan ambil tindakan salah, ” tegasnya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun
Ada AKSI masa baru bisa Reaksi… hormat Teman-temanku…❤️🤲🙏🏼🙏🏼