Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka melakukan pertemuan bersama para kepala dinas dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di area Momumen Kapsul Waktu, setelah meninjau persiapan bahan bahan-bahan untuk sagu sep, panganaan yang dibuat orang Marind.
“Ya, saya melakukan evaluasi bersama OPD sekaligus penjemputan masyarakat di setiap titik mulai besok ke area Monumen Kapsul Waktu,” ungkap Bupati Mbaraka kepada sejumlah wartawan Rabu (16/8).
Selain bersama OPD, juga komunikasi bersama Kapolres Merauke serta Dandim 1707, sehubungan kegiatan besok sore-setelah berlangsung penurunan Bendera Merah Putih.
“Memang besok sore area Monumen Kapsul Waktu menjadi mimbar bagi orang asli Papua untuk main si’i semalam suntuk sekaligus membunyikan kandara,” ungkapnya.
Untuk jumlah yang datang, demikian Bupati Mbaraka, ditargetkan antara 1.000-2.000 orang. “Ya ini adalah acara rakyat, sehingga pasti mereka datang,” katanya.
Sehubungan dengan kandara, jelasnya, masyarakat Marind menyiapkan sendiri. “Kita akan fasilitasi kalau ada yang kurang-kurang. Secara teknis mereka lebih tahu,” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka menjelaskan, pihaknya telah mengingatkan setiap OPD agar mengurus masyarakat dengan baik selama semalam suntuk bermain si’i.
“Saya juga telah meminta kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Merauke, Yeremias Paulus Ndiken melapor di meja Buti, agar bisa diberikan izin untuk kegiatan besok malam. Karena adat kita seperti demikian,” katanya.
Untuk diketahui, selain orang Marind bermain si’ii semalam suntuk, disiapkan empat tempat sagu sep (makanan olahan sagu yang dibakar dengan menggunakan batu panas). Masing-masing dengan panjang 4 meter serta lebar 2 meter.
“Nanti ada sagu sep daging babi, lalu sagu sep daging rusa, lalu ikan, tetapi khusus jenis ikan bulanak yang digunakan,” ungkapnya.
“Juga ada sep umbi-umbian berupa keladi, petatas dan ubi kayu yang dicampur menjadi satu,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun