Anak yang Tubuhnya Terjangkit Penyakit Kulit, Wabup Fauzun: Luka-Lukanya Berangsur Membaik

Pemerintahan125 views

Merauke, Suryapapua.com– Masih ingatkah  akan anak Papua usia sekolah yang ditemukan Wakil Bupati Merauke, Fauzun Nihayah beberapa waktu lalu dengan luka-luka di hampir semua bagian tubuhnya?

Ternyata sudah ditangani serius tim medis (dokter) dari Rumah Sakit umum Daerah (RSUID) Merauke dan hasilnya sangat menggembirakan.

Dimana kini kondisi luka-luka anak dari bagian kaki hingga kepala, sudah berangsur membaik.

Kepada sejumlah wartawan di Lapangan Kodim 1707 Merauke Rabu (16/07/2025), Wabup Fauzun mengungkapkan, anak yang ditemukan tersebut, langsung ditangani medis.

“Jadi, saya seringkali turun ke lapangan dan bertemu langsung dengan anak-anak penghisap lem aibon. Lalu begitu kagetnya saya melihat satu dari seklian banyak anak orang asli Papua itu, hampir seluruh bagian tubuhnya luka-luka,” ujarnya.

Wabup Fauzun mengaku, dari pengakuan anak tersebut, sudah setahun  luka-luka menjalar ke bagian tubuhnya, lantaran tidak rutin dibawa berobat ke rumah sakit.

“Alhamdulilah, saya langsung meminta staf mengawal hingga kami minta dokter visit ke rumah. Sekarang, kondisi luka-lukanya  sudah berangsur-angsur membaik,” ungkapnya.

Hanya saja menjadi persoalan adalah, anak itu bersama teman-teman lainnya tidak sekolah. “Kedepan kami akan melakukan proteksi dengan sungguh-sungguh agar mereka harus sekolah,” tegasnya.

Tentunya, demikian Fauzun, politisi tulen Partai NasDem itu, upaya yang dilakukan adalah sekolah rakyat. Lalu wajib hukum-nya anak-anak di-asramakan.

Mereka tak boleh keluar masuk sesuka hati, tetapi diasramakan sekaligus mengikuti proses belajar mengajar dan dibina kontinyu.

“Untuk sementara kita akan gunakan bangunan SMKN 2 Merauke yang tidak terpakai sekarang. Dari pusat dan Dinsos  sudah mengecek klondisi bangunan dimaksud dan sangat layak untuk kegiatan belajar mengajar,” tandasnya.

Ditanya jumlah anak aibon sekarang, Wabup Fauzun menambahkan, sekitar 253  yang tersebar di Katalpal, Pintu Air, belakang Stadion Maro serta beberapa tempat lain.

“Data jumlaha anak pengguna lem aibon, saya dapatkan dari para pendamping yang  berkolaborasi bersama gereja. Karena mereka sangat intensi mendampingi,” ujarnya.

“Saya sering turun menemui anak-anak dan berdialog secara langsung, termasuk menyiapkan makanan mereka,” katanya.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *