Merauke, Suryapapua.com– Kapolres Merauke, Ajun Komisaris Besaar Polosi (AKBP) Leonardo Yoga mengungkap unek-uneknya, setelah melihat aksi ratusan masyarakat beberapa hari lalu menggeruduk semak-semak, hingga membakar dengan tujuan mencari dan atau mengepung pelaku pembunuhan tragis korban Julia Riski.
“Jujur saya sampaikan, itu sangat berbahaya. Bahkan saya merinding melihat aksi ratusan warga di tengah semak-semak itu,” ungkap Kapores Yoga saat bicara dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Swiss belhotel Jumat (31/10/2025).
FGD tersebut digagas Pemkab Merauke, menyikapi berbagai kasus kriminalitas yang terjadi belakangan.
Hadir dalam FGD, Bupati-Wakil Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze, Wakil Ketua II DPRD Merauke, Forkopimda, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta sejumlah komponen terkait lain.
Kapolres Yoga mempertanyakan, sebenarnya yang dikejar siapa dalam semak-semak itu?
“Lalu dibilang pelaku, apakah orang tahu dan dapat memastikan pelaku bersembunyi di semak-semak,” tanya Kapolres Yoga.
“Ingat, itu sangat berbahaya. Ketika saya melihat di medsos aksi ratusan masyarakat, saya jadinya merinding,” katanya.
Mengapa merinding? Karena bagaimana kalau salah sasaran menangkap yang bukan pelaku? Sangat berbahaya.
“Ini menjadi catatan dan perhatian bagi kita semua yang hadir dalam pertemuan kali ini,” katanya.
Lebih lanjut Kapolres Yoga menegaskan, sebenarnya situasi kamtibmas masih relatif aman.
Betul bahwa dalam dua bulan terakhir, ada kasus menonjol dan viral hingga menjadi pembicaraan masyarakat.
Sebut saja, kasus ‘celana putih’ di Jalan Radio, Lakalantas di Jalan Yobar, juga kejadian pembunuhan anak dibawah umur beberapa hari lalu.
“Kami telah menangani. Memang penanganan kasus per kasus tidak sama, harus sesuai tindak pidananya,” jelasnya.
Kapolres Yoga memastikan pihaknya bekerja maksimal untuk mengungkap kasus-kasus dimaksud seperti di Jalan Radio, pelakunya telah ditangkap.
Begitu juga lakalantas di Jalan Yobar, ditangani baik hingga difasilitasi asuransi pula.
“Lalu kasus pembunuhan anak dibawah umur, Julia Risky terus kami lakukan pengembangan penyelidikan,” tandasnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun


 
																						



