Merauke, Suryapapua.com– Minggu 24 Maret 2024, umat Katolik di seluruh dunia memperingatinya sebagai Minggu Palma atau Minggu Daun-Daun, sekaligus mengenang Yesus di Yerusalem.
Perayaan Minggu Palma di Gereja Katolik Santa Theresia Buti, ditandai prosesi perarakan yang diikuti ratusan umat Katolik.
Dari Pantauan Surya Papua, prosesi perarakan tepat pukul 07.30 WIT dimulai di rumah salah satu umat di sekitar Pantai Lampu Satu, Kelurahan Samkai, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Sebelum perarakan dengan berjalan kaki menuju ke gereja, didahulu ibadah singkat dipimpin Pastor Pius Oematan, Pr (Pastor Paroki Santa Theresia Buti).
Di dalam ibadah tersebut, dilakukan pemberkatan daun palma yang dipegang ratusan umat maupun yang ditumpuk di atas meja.
Usai dari situ, prosesi perarakan dilangsungkan. Dimana umat sambil membawa daun palma berjalan sekaligus menyanyikan lagu-lagu menuju ke gereja.
Sesuai arahan panitia, para misdinar pembawa Salib Yesus bersama lilin-lilin mengambil posisi paling depan. Lalu menyusul Pastor Pius Oematan, Pr serta petugas yang akan menjalankan tugasnya dalam perayaan dimaksud.
Selanjutnya di belakang, saling ikutan umat dari masing-masing lingkungan dalam wilayah atau Paroki Santa Theresia Buti.
Aparat kepolisian dari Polres Merauke mengamankan jalannya perarakan oleh umat Katolik menuju ke gereja.
Setiba di gereja, dilanjutkan tata perayaan misa sebagaimana biasa. Suasana perayaan berjalan khidmat diikuti ratusan umat yang memadati gereja di dalam maupun halaman sekitar.
Kepada Surya Papua, Pastor Pius Oematan, Pr mengungkapkan, makna Minggu palma bagi umat Katolik adalah ketaatan serta kesetiaan sebagai pengikut Kristus.
Kristus, lanjut Pastor Oematan, telah membuktikan ketaatan-NYA kepada Bapa. DIA menangung resiko, tetapi itulah konsekuensi dari ketaatan Yesus kepada Allah.
“Pesan saya kepada umat Katolik di Paroki Santa Theresia Buti agar belajar dari Yesus untuk taat serta setia dalam menghadapi segala bentuk tantangan serta kesulitan hidup. Karena pada akhirnya kita akan menyerahkan semua perjalanan hidup kita kepada Yesus yang kita yakini,” ungkapnya.
Sehubungan daund-daun palma yang digunakan selama perarakan, demikian Pastor Oematan, simbol memuliakan Kristus sebagai raja.
“Selain itu, bukan hanya untuk kita manusia, tetapi daun palma bisa melambangkan alam ikut mengakui dan menghormati Yesus sebagai Raja Segala Raja-Raja Atas Serga dan Dunia,” katanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun