(Oleh : Pulo Lasman Simanjuntak)
UTANG dalam rahim ibu
lahirkan bayi-bayi kembar
kurang gizi dan nutrisi.
Padahal harus ditebus
dengan angka lima digit
bila dikalkulasi menjadi
ribuan triliun rupiah
Terkurung dalam sangkar besi
maka terlihatlah dari sini
wajah pucat pasi
menunggu kepastian
pelunasan bunga berduri
sampai dinihari tadi
Para pakar hukum filsafat berpesan berulangkali,
janin bayi harus segera ditanam lagi
Haramkan perkawinan dini
karena harus bertempur
di sumur-sumur subur
bangsa tirai bambu ikut menabur
Koruptor dan pengali
tanah kubur
membanting harga sandang dan pangan
(baca : beras makin mahal !)
saling berkejaran di bursa saham
Orang-orang pinggiran
mati menggelepar
ditusuk pisau kelaparan
aneh, sajakku ikut terkapar !
(**)